Pemkab Pasuruan, Bhirawa
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Jatim Dra Restu Novi Widiani MM menghadiri langsung pembukaan Sekolah Rakyat (SR) tahap 1C di Kabupaten Pasuruan yang bertempatan di Balai Latihan Kerja (BLK) Pemkab Pasuruan, Senin (29/9).
Dengan membuka dua rombongan belajar (rombel) SD untuk 50 siswa dan dua rombel SMA untuk jumlah siswa yang sama, SR tahap 1C di Kabupaten Pasuruan diharapkan bisa membawa anak-anak dari keluarga kurang mampu menjadi generasi yang siap membangun bangsa.
Novi mengatakan Jawa Timur menjadi provinsi terbanyak yang memiliki SR di Indonesia. Hingga saat ini, sudah ada 19 SR yang beroperasi di berbagai daerah, baik tahap 1A maupun 1B. Jumlah tersebut akan bertambah pada akhir September 2025, seiring pembukaan 7 SR tahap 1C. Sehingga total SR di Jatim mencapai 26 SR.
“Total 26 SR di Jatim ini memiliki 98 rombongan belajar rombel yang menampung 2.450 siswa. Kalau saya hitung di Kabupaten Pasuruan ini luar biasa, sudah memiliki 10 rombel, yakni enam rombel SR tahap 1A ditambah empat rombel SR tahap 1C. Artinya 10 persen rombel SR Jatim ada di Kabupaten Pasuruan,” ungkapnya.
Terlebih, SR tahap 1C di Kabupaten Pasuruan menjadi SR yang pertama dibuka dari enam SR tahap 1C di Jatim, yang rencananya akan dibuka pada 30 September 2025. Diantaranya di Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas Banyuwangi akan dibuka dua rombongan belajar (rombel) SD dan dua rombel SMA. Lalu di Balai Latihan Kerja (BLK) Singosari, Kabupaten Malang, dibuka satu rombel SD dan tiga rombel SMA.
Selain itu, di UPTD BLK Pacitan akan hadir empat rombel SMA, di UPT Sarana Kegiatan Diklat Sumenep dengan dua rombel SD dan dua rombel SMP. Sementara di BLK Trenggalek yang merupakan aset Pemkab Trenggalek disediakan dua rombel SD dan dua rombel SMP. Terakhir, di BKPSDM Bangkalan dibuka dua rombel SD dan dua rombel SMP.
“Ibu Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa sangat bersemangat menjemput program SR dari Presiden. Tak heran jika Jatim menjadi provinsi yang paling banyak memiliki SR dan siap menjaga program SR menjadi program nasional tersukses dari program nasional lainnya,” jelasnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Pasuruan M Shobih Asrori meminta kepada seluruh siswa maupun orang tua agar jangan rendah hati ketika menempuh pendidikan di SR. Sebab, SR merupakan sistem pendidikan yang tidak jauh berbeda dengan sekolah pada umumnya.
“SR adalah salah satu bentuk pendidikan alternatif yang inklusif, pendidikan partisipatif dan berbasis komunitas. Sehingga SR tahap 1C ini diharapkan menjadi ruang belajar yang terbuka bagi semua, khususnya bagi anak-anak yang mengalami kesulitan dalam menempuh akses pendidikan yang layak,” pungkasnya. [rac,hil.kt]