Suasana Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa bersama Wakil Bupati Madiun dr. Purnomo Hadi saat melakukan peninjauan langsung ke lokasi panen tomat di Dusun Seweru Desa Kare Kecamatan Kare Kab. Madiun, Jumat (26/9/2025).sudarno/bhirawa
Pemkab Madiun, Bhirawa.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa bersama Wakil Bupati Madiun dr. Purnomo Hadi melakukan peninjauan langsung ke lokasi panen tomat di Dusun Seweru Desa Kare Kecamatan Kare, Jumat (26/9/2025).
Kegiatan ini merupakan respons atas anjloknya harga tomat yang hanya mencapai Rp2.000 per kilogram akibat panen serentak di berbagai daerah sejak Agustus lalu. Dalam kesempatan tersebut, Gubernur turut memanen tomat bersama petani serta menyerahkan bantuan sembako kepada warga dan makanan ringan kepada siswa SD setempat.
Dikatakan oleh Gubernur Khofifah, untuk menanggulangi anjloknya harga tomat, pihaknya akan melakukan penyerapan tomat disejumlah daerah guna mengembalikan stabilitas harga. Dalam masalah ini, pihaknya langkah tersebut efektif dilakukan ketika terjadi over produksi, selain itu, dapat mendorong penetrasi harga.
“Langkah ini serupa yang kami lakukan saat oversuplai bawang merah di Nganjuk dan harga beras anjlok di Bojonegoro. Barang kami serap, agar harga kembali normal,”jelas Gubernur.
Sementara itu, tomat yang siap penen di Desa Kare tersebut, misalkan mencapai 1,3 ton. Pemprov berencana menyerap seluruh tomat tersebut dengan harga diatas pasar yakni Rp4 ribu per kilogram. Nantinya tomat tersebut akan dibagikan kepada anak-anak sekolah sekitar lahan untuk penambahan vitamin.
“Saya juga minta bupati dan Walikota di semua daerah ikut menyerap. Peruntukan tomatnya nanti bisa dibagikan kepada anak-anak TK dan SD untuk kemudian mereka jadikan jus yang menyehatkan,”ungkap Gubernur.
Sementara, Wakil Bupati Madiun, dr. Purnomo Hadi menyampaikan bahwa pihaknya akan segera menindaklanjuti arahan Gubernur dengan melakukan pendataan dan penyerapan hasil panen.

“Pak Bupati dan saya prinsipnya mengikuti saran dari Gubernur. Nanti akan kami bersama camat dan kepala desa mendata, lalu menyerap sesuai arahan Ibu Gubernur. Sehingga deflasi akibat oversupply dari tomat bisa segera teratasi, dan harga bisa normal kembali,” ujarnya.
Lebih lanjut, tomat hasil serapan akan didistribusikan ke sekolah-sekolah dalam bentuk olahan bergizi seperti jus. Pemerintah Kabupaten Madiun bersama Pemerintah Provinsi Jawa Timur berkomitmen untuk mengantisipasi dampak ekonomi agar petani tetap memperoleh keuntungan.
“Insyaallah nanti bersama-sama dengan Pemprov, kami akan mengupayakan agar harga bisa kembali normal sehingga petani tidak merugi,” tambah Wakil Bupati. (dar.hel).


