25 C
Sidoarjo
Friday, December 5, 2025
spot_img

Kelas Pozting, Transformasi Kejar Penurunan Stunting di Kota Batu

Ketua TP PKK Kota Batu, Siti Fauziyah bersama Kadinkes Aditya Prasaja saat membuka ‘Kelas Pozting’ di Pustu Temas Kota Batu, Rabu (24/9). (Anas/Bhirawa)

Kota Batu,Bhirawa.
Pemerintah Kota (Pemkot) Batu melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat tak ingin berlama- lama untuk mengejar penurunan angka bayi stunting di kota ini. Mereka menggelar ‘Kelas Pozting’ yang pelaksanannya dimulai di Puskesmas Pembantu (Pustu) Kelurahan Temas, Rabu (24/9). Kelas Pozting ini sebagai bentuk transformasi dari Pozting (Pos Gizi Penanganan Stunting) yang sempat vakum di beberapa kelurahan di Kota Batu.

Gelar Kelas Pozting ini fokus menangani bayi bawah dua tahun (baduta) yang terindikasi stunting maupun beresiko stunting. Mereka akan mengikuti Kelas Pozting ini selama 10 pekan ke depan. “Saya minta ketelatenan kepada ibu- ibu untuk mengikuti kelas ini setiap hari Rabu, dan menerapkannya di rumah dalam kehidupan sehari- hari,” pesan Aditya Prasaja, Kadinkes Kota Batu saat membuka acara, Rabu (24/9

Semangat para ibu baduta ini semakin bertambah dengan kehadiran Ketua TP PKK Kota Batu, Siti Fauziyah Nurochman di tengah- tengah mereka. Fauziyah memberikan semangat kepada para ibu baduta ini agar memberikan perhatian khusus kepada bayinya.

Ia menegaskan bahwa ibu baduta diajak ke Pustu Temas bukan berarti bayinya tidak sehat. Tetapi sang bayi membutuhkan perhatian khusus agar perkembangannya sesuai dengan umur.

Berita Terkait :  Tahun Ajaran Baru, Indeks Menabung Konsumen Melemah 1,6 Poin

“Diperlukan peran dan kasih sayang ibu- ibu untuk memberikan perhatian tambahan agar perkembangan bayinya bisa terpantau. Dan jangan merasa enggan untuk terus memeriksakan bayi ke posyandu ataupun pelayanan kesehatan lainnya,” pesan Fauziyah.

Menurutnya, dibutuhkan sebuah stimulan untuk terus merangsang pertumbuhan bayi. Dan dengan didampingi tenaga ahli yang digandeng Dinkes Kota Batu, para ibu baduta diajak untuk berbuat yang lebih baik untuk anaknya. Dan semua ini demi terwujudnya Generasi Emas di tahun 2045 mendatang.

Dengan dimulainya Kelas Pozting ini menjadi semangat baru untuk terus menekan stunting di Kota Batu. Data di Dinkes Kota Batu saat ini stunting di kota ini masih berada angka 10,1 persen. Prosentase ini didapat dari jumlah 10.736 balita yang telah diukur dan ditimbang. Artinya, jumlah balita stunting di Kota Batu berada di angka 1.084 bayi.

Selama Kelas Pozting, para ibu baduta akan mendapatkan materi dan pembekalan dalam upaya penanganan bayi stunting. Giat di kelas dimulai dengan pemeriksaan darah lengkap oleh dokter spesialis anak. Kemudian materi dilanjutkan inisiasi menyusui dini, pengenalan stunting dari dokter ahli hingga Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

“Selain itu kita juga memberikan materi Pemberian Makan Bayi dan Anak atau PMBA, termasuk menyelenggarakan kelas memasak,” tambah Afifah Anggraini, Nutrisionis Ahli Muda di Dinkes Kota Batu.

Berita Terkait :  Jelang Pilgub-Pilbup, KPU Situbondo Kirab Maskot Si-Mesi dan Si-Jalih

Ia menjelaskan dalam penanganan stunting ini pihaknya telah memberikan PKMK atau Pangan olahan Keperluan Medis Khusus kepada para bayi stunting maupun resiko stunting. PKMK diberikan dalam bentuk susu tambahan gratis yang diresepkan oleh dokter spesialis anak yang menangani stunting di Kota Batu.

Dengan semua materi dan pembekalan selama Kelas Pozting, Dinkes Kota Batu optimis bisa menurunkan angka stunting. “Jika saat ini angka stunting masih 10,1 persen, maka dengan dilaksanakannya Kelas Pozting angka ini bisa kita tekan menjadi 8 persen,” tandas Afifah. (adv-nas)

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru