26 C
Sidoarjo
Friday, December 5, 2025
spot_img

Dukung Kebijakan Presiden Prabowo Tentang BBL, Balad Grup Usung Program ‘Akur Amat Kau Pedras”

Situbondo, Bhirawa

 Owner Balad Grup, HRM. Khalilur R Abdullah Sahlawiy terus membuat gebrakan, terutama dengan rencana kebijakan Peraturan Presiden Prabowo tentang BBL yakni dengan program baru bernama Akur Amat Kau Pedras. Makna program ini mengandung arti Akuakultur, Rokok, Air Mineral, Tambang, Kebun, Tembakau,  Pertanian, Perdagangan dan Beras.

 Menurut Jhi Lilur, sapaan akrab HRM. Khalilur R Abdullah Sahlawiy, selama sembilan belas bulan lamanya tercurah untuk berupaya berperan serta mengekspor Benih Bening Lobster  (BBL) dari Indonesia ke Vietnam.

 “Selama itu saya di prank oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan, dikibuli oleh Menteri dari Negara sendiri. Aturan yang dibuat tidak dia patuhi dan semuanya dibuat gelap. Menteri Gelap,” sindir Jhi Lilur, Rabu (3/9).

 Namun Jhi lilur bersyukur karena per 1 Agustus Presiden RI memutuskan untuk menghentikan  sementara ekspor BBL dari Indonesia ke Vietnam. Bahkan Presiden RI menarik Otoritas Kewenangan aturan ekspor dari Kementerian KKP (melalui Kepmen KKP Nomor 7 Tahun 2024) langsung diatur melalui Perpres yang sedang digodok untuk diterbitkan.

 ‘Kabarnya, aturan baru di Perpresi itu akan melibatkan lintas K/L – Kementerian Lembaga yakni Kemenkeu, Kemenlu, BPK, KPK, Polri,  TNI, Kejagung, KKP dan kemungkinan Kemenhan. Perubahan ini membuat saya lega, karena dengan aturan main yang setara dan obyektif. Saya bersama Bandar Laut Dunia Grup akan menjadi raja lobster dunia,” ujar Jhi Lilur.

Berita Terkait :  Satu Orang Rata-rata Konsumsi 42,58 Kilo Ikan Dalam Setahun

 Ini bukan tanpa alasan, sambung Jhi Lilur, karena pasar di Vietnam bisa dikuasai serta menyiapkan suplai dari Indonesia untuk di hegemoni. Bahkan, 10 hari lagi, tambah Jhi Lilur, 17 tim Balad Grup bersama Direksi dan karyawan akan bergerak ke satu Provinsi untuk membuat tiga hal.

 “Diantaranya, buka kantor cabang di Provinsi dan Kabupaten; Buka sembilan gudang untuk penampungan dan pembelian BBL serta mendirikan 200 KUB (Kelompok Usaha Bersama) ribuan nelayan dan bekerjasama  juga dengan ribuan nelayan dalam wujud menyiapkan ratusan kapal dan alat tangkap BBL secara bertahap,” beber Jhi Lilur.

 Saat Bandar Laut Dunia Grup menata kembali, ujar Jhi Lilur, rencana hegemoni ekspor BBL, saat bersamaan Balad Grup akan kembali menata usaha Akuakultur di gugusan Teluk Kangean. “Nah, Ketika Balad Grup fokus di kegiatannya, saya akan kembali memulai menata agenda kerja lainnya yg terbengkalai karena perang panjang dengan mafia lobster. Per Minggu kemarin sudah mulai kembali menata giat tambang-tambang milik saya,” urai Jhi Lilur.

 Seperti rencana awalnya, tambah dia, dari ratusan tambang itulah usaha lainnya akan dibumikan segera. Misalnya seperti pabrik Rokok Bintang Sembilan (RBS) harus segera dibangun. Pabrik beras harus segera dibangun dan Perkebunan tembakau harus segera dikuasai. Termasuk juga pabrik air mineral harus segera didirikan; perdagangan hasil Pertanian, Perkebunan, Perikanan Budidaya harus segera dilaksanakan. “Saya bangga dan bahagia, karena Presiden Republik Indonesia benar-benar berani memberangus mafia.

Berita Terkait :  Jelang Akhir Tahun 2024, Dirut Bank Jatim Sabet Penghargaan Warta Ekonomi

 Inilah saatnya saya bekerja maksimal, kerja jujur dan idealis saya sudah memperoleh pendukung utama; yakni Presiden Republik Indonesia, Jenderal TNI Purn Prabowo Subianto,” pungkas Jhi Lilur. awi.wwn

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru