Gresik, Bhirawa
Dinas Perhubungan (Dishub) Gresik Akan mensimulasikan jam operasional truk dan angkutan barang agar tidak masuk kota pada waktu tertentu dengan melakukan pengalihan arus disejumlah titik strategis. Tujuannya untuk mencegah kepadatan lalu lintas pada jam-jam sibuk.
Menurut Kepala Dishub Gresik Khusaini melalui Kepala Bidang (Kabid) Lalu Lintas Dishub Gresik Muhammad Nugroho mengatakan, pengalihan arus juga diberlakukan dari arah Duduk Sampeyan yang tidak diperbolehkan langsung menuju ke kota tapi dialihkan ke Cerme, dan sebaliknya dari Cerme diarahkan langsung masuk tol.
“Untuk di exit tol Cerme dilakukan pada pukul 09.00 Wib hingga 12.00 Wib, dan sedangkan di Jalan Awikoen, pada pukul 13.00 Wib hingga 14.00 WIB. Untuk pagi hari pengawasan dilakukan di Cerme, dan pada siang hari di Jalan Awikoen. Kegiatan ini sudah berlangsung setiap hari,”ujarnya.
Pada dua titik langsung dilakukan edukasi, dan simulasi kepada para sopir truk agar memahami aturan baru ini. Simulasi dimulai sejak Senin 29 Agustus 2025 kemarin, dan akan berlangsung terus ke depan. Titik fokus penertiban antara lain Jalan Notoprayitno, Jalan Awikoen, depan Kantor Pemerintah Daerah, dan Terminal Sunan Giri.
“Dishub memberikan sosialisasi kepada para sopir truk, agar tidak memasuki kota pada jam operasional tertentu. Peraturan daerah (Perda), yang berlaku masih menggunakan aturan lama dan tengah menunggu keluarnya Perda baru.” ungkapnya.
Ditambahkan Muhammad Nugroho, pihaknya akan mengirim surat resmi kepada pengusaha truk terkait aturan jam operasional tersebut. Tujuan utama dari simulasi ini adalah memberikan informasi, para sopir dan pengusaha angkutan barang. Agar mematuhi waktu operasional, demi menjaga kelancaran lalu lintas di dalam kota. [kim.kt]


