DPRD Gresik, Bhirawa
Sebanyak 50 nelayan tradisional di Desa Banyuurip Kecamatan Ujungpangkah. Menerima bantuan alat tangkap ikan ramah lingkungan, secara simbolis di serahkan oleh Anggota Komisi II DPRD Gresik Muhammad Kurdi.
Untuk menambah alat tangkap mencari kepiting rajungan, yang menjadi komoditas utama nelayan setempat.
“Terima kasih atas bantuan jaring, bantuan itu dari Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Jawa Timur. Bekerja sama dengan Anggota DPRD Provinsi Jatim MH. Rofiq dari Fraksi Gerindra, harapannya membantu nelayan dalam meningkatkan hasil tangkapan juga mampu mendongkrak ekonominya,” ujar Gus Kurdi panggilan akrabnya.
Pentingnya percepatan realisasi pembangunan Pos Keamanan Laut Terpadu (Pos Kamladu), di wilayah perairan Ujungpangkah Gresik. Sinergi antara DKP Jatim, Dinas Perikanan Kabupaten Gresik, Polairud, dan pihak terkait perlu diwujudkan dalam tahun ini.
Para nelayan butuh dukungan lebih luas, terutama mata pencaharian alternatif ketika musim angin baratan yang membuat mereka tidak bisa melaut.
“Sebagai alternatif tambahan pendapatan dan kesibukan dirumah, setelah melaut atau pas tidak melaut karena cuaca angin. Diantaran program budidaya lele, rumput laut atau kegiatan lain yang bisa menopang kehidupan mereka saat tidak melaut. Segera ada, nanti akan di upayakan,” ungkapnya.
Ditambahkan Muhammad Kurdi, bahwa Kedepan perlu akses teknologi dan permodalan bagi nelayan. Peremajaan mesin perahu, pemanfaatan teknologi pendukung tangkap ikan seperti GPS.
Dengan sinergi antara eksekutif dan legislatif, nelayan kecil atau tradisional taraf hidupnya semakin meningkat. Sementara Ketua Rukun Nelayan Banyuurip Ainurrofiq mengatakan, bahwa bantuan jaring ramah lingkungan para nelayan bisa semakin terbantu. Dalam mencari hasil laut, sekaligus memiliki peluang untuk meningkatkan taraf hidup. Karena sebagian besar, masih bergantung pada hasil tangkapan laut. [kim.dre]


