Surabaya, Bhirawa
Untuk kedua kalinya, Kota Surabaya menjadi tuan rumah Hari Juang Polri. Upacara Hari Juang Polri kedua ini digelar di Monumen Perjuangan Polri, Surabaya, Kamis (21/8), dipimpin Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo selaku inspektur upacara.
Mengambil tema ‘Dengan Semangat Hari Juang, Polisi untuk Masyarakat Menuju Indonesia Maju’, Hari Juang Polri kali ini dihadiri sejumlah mantan Kapolri hingga Pati Polda Jatim. Hadir juga, di antaranya Gubernur Jatim, Khofifah Indar Prawansa; Pangdam V/Brawijaya, Mayjen TNI Rudy Saladin; Kapolda Jatim Irjen Pol, Nanang Avianto dan Pangkoarmada II, Laksda TNI I Gung Putu Alit Jaya.
Hari Juang Polri ini bukan hanya sebagai peringatan sejarah, tetapi juga sebagai simbol dedikasi dan komitmen Polri. Khususnya dalam mengabdi dan memberikan pengabdian terbaik bagi bangsa.
Pada kesempatan ini, Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Jules Abraham Abast menjelaskan, peringatan Hari Juang Polri mulai ditetapkan pada tahun 2024. Yaoni, melalui Keputusan Kapolri Nomor Kep/1325/VIII/2024 tertanggal 12 Agustus 2024.
Keputusan tersebut menetapkan bahwa Hari Juang Polri diperingati setiap tahun melalui upacara, serta setiap lima tahun sekali disertai tradisi kirab. “Upacara yang kita laksanakan hari ini, merupakan peringatan kedua setelah tahun lalu digelar pertama kalinya,” kata Kombes Pol Jules Abraham Abast.
Jika pada peringatan perdana tahun 2024 digelar kirab tradisi dan teatrikal perjuangan, maka tahun ini kata Abast, acara diwarnai pemutaran film sejarah singkat tentang Mohammad Jasin. Disertai juga dengan peresmian monumen patung M jasin.
”Momen ini mengingatkan kita semua agar menjadikan perjuangan dan kepahlawanan beliau sebagai teladan. Sekaligus memotivasi semangat generasi penerus Polri,” ungkapnya.
Penetapan 21 Agustus sebagai Hari Juang Polri, lanjut Abast, berangkat dari sejarah panjang perjuangan Kepolisian dalam mempertahankan kemerdekaan. Pada 21 Agustus 1945, Inspektur Polisi Kelas I Mohammad Jasin yang menjabat Komandan Polisi Istimewa, memproklamasikan Polisi Istimewa sebagai bagian dari Polisi Republik Indonesia.
”Sejak saat itu, Polisi istimewa aktif melucuti senjata tentara Jepang. Serta turut berjuang dalam peristiwa 10 November 1945 bersama arek-arek Suroboyo,” tandasnya.
Pada Upacara Hari Juang Polri ini, diikuti sebanyak 977 personel. Setelah upacara selesai, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memberikan santunan kepada para veteran Polri yang hadir, diantaranya keluarga M Jasin dan putri Moekari (Ajudan M Jasin). [bed.kt]


