25 C
Sidoarjo
Monday, December 8, 2025
spot_img

6.662 Mahasiswa ikuti PKKMB UPN “Veteran” Jatim 2025


Surabaya, Bhirawa
Mahasiswa Baru Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur (UPNVJT) mengadakan pembukaan acara pembukaan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) Tahun Akademik 2025/2026 di halaman Menara Wimaya Twin Tower, Kampus Gunung Anyar.

Sebanyak 6.662 Mahasiswa yang hadir dalam PKKMB tersebut, kegiatan akan dilaksanakan selama tujuh hari yang mana akan diisi dengan materi kebangsaan, pengenalan fakultas dan organisasi mahasiswa, pembinaan etika akademik, hingga pelatihan soft skills dan kreativitas, Sabtu, (16/8).

Rektor UPNVJT, Prof. Dr. Ir. Akhmad Fauzi, MMT, IPU, mengatakan PKKMB kali ini bukan sekadar orientasi, tapi sarana membentuk karakter Bela Negara sekaligus bekal menghadapi tantangan era Industri 4.0 dan Society 5.0. “UPNVJT ingin melahirkan mahasiswa-mahasiswa yang generasi unggul, berkarakter, dan siap menjadi pionir pembangunan di masa depan,” jelasnya.

Prof. Fauzi berharapkan akan mampu memberi bekal kepada mahasiswa baru supaya cepat beradaptasi, mengembangkan potensi, serta berkontribusi bagi bangsa dan negara.

Sementara itu, Staf Khusus Mendikti Bidang Saintek sekaligus Wakil Rektor UPNVJT, Prof. Tjitjik Sri Tjahjandarie, Ph.D., menyampaikan mahasiswa baru perlunya memiliki ruang penyaluran minat agar tidak tertekan secara mental.

“Mahasiswa harus banyak saluran agar tidak stress, seperti berbagai aktivitas UKM, kegiatan di luar kampus, maupun kegiatan ekstrakurikuler harus digalakka, dengan gitu mahasiswa dapat menyalurkan minat dan bakatnya, tidak terkungkung pada satu aspek saja,” tuturnya.

Berita Terkait :  Inovasi Ramah Lingkungan: Pelatihan Pengolahan Minyak Jelantah Menjadi Lilin Aroma Terapi di Kelurahan Balongsari Surabaya

Kurikulum Bela Negara yang wajib di UPNVJT, tambah Prof. Tjitjik, karena menjadi salah satu penopang kesehatan mental mahasiswa, sekarang kementerian bersama perguruan tinggi tengah mendorong pengembangan kurikulum yang mencakup aspek jaminan sosial, pencegahan kekerasan, hingga pemberdayaan masyarakat.

“Kurikulum tidak selalu harus terintegrasi dalam program studi formal, tapi bisa masuk pada program kokurikuler atau ekstrakurikuler, termasuk melalui PKKMB,” imbuh Prof. Tjitjik. [ren.wwn]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru