33 C
Sidoarjo
Friday, December 5, 2025
spot_img

Pemkab Situbondo Naikkan Insentif 5.703 Kader Posyandu Tahun 2025 Senilai Rp2,8 Miliar

Situbondo, Bhirawa
Ini kabar baik bagi seluruh kader posyandu yang ada di Kabupaten Situbondo. Ya, Pemkab Situbondo memastikan insentif tahun 2025 akan segera cair sebelum akhir tahun. Tak hanya itu, besaran insentif juga akan dinaikkan mulai tahun anggaran 2026.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Situbondo, dr. Sandi Hendrayono mengakui dirinya sudah meminta tanda tangan surat keputusan (SK) pencairan insentif kepada Bupati Mas Rio di Pendopo Rakyat Situbondo, Rabu (6/8). “Ya, sesuai dengan instruksi Bupati, insentif kader posyandu akan segera dicairkan. Tadi sudah ditandatangani SK penetapan penerima insentif,” ujar Sandi.

Sandi kembali menyebutkan, Pemerintah Kabupaten Situbondo telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 2,8 miliar untuk insentif bagi 5.703 kader posyandu. Tahun ini, setiap kader akan menerima Rp 500 ribu per tahun, yang dicairkan usai pengesahan Perubahan APBD 2025. “Tahun depan, insentif akan naik menjadi Rp 600 ribu per tahun, dicairkan dalam dua tahap, masing-masing Rp 300 ribu per semester,” tambah dr Sandi.

Sandi berharap, peningkatan insentif ini bisa menambah semangat para kader dalam mendukung program-program kesehatan, terutama di tingkat desa. “Kita tidak bisa hanya mengandalkan dua atau tiga tenaga kesehatan. Peran kader posyandu sangat penting untuk menjangkau pelayanan kesehatan secara luas dan maksimal,” tegas mantan Direktur RSUD Asembagus itu.

Sementara itu, Bupati Mas Rio mengingatkan para kader untuk tetap fokus pada pelayanan masyarakat dan tidak terlibat dalam urusan politik. “Fokus saja memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Politik itu urusan saya, Mbak Ulfi, dan teman-teman partai. Sekali lagi, fokus untuk masyarakat,” pinta Mas Rio.

Berita Terkait :  Bakso Pandawa dan Kehangatan Kuliner Nusantara di Sydney

Dalam kesempatan itu, Mas Rio juga menyinggung program prioritas nasional, yakni penanggulangan stunting. Ia meminta para ahli gizi dan kader posyandu mengoptimalkan potensi lokal berupa tanaman Maronggi (daun kelor).

“Kami sudah minta ahli gizi fokus meneliti Maronggi. Ini tanaman lokal yang bergizi tinggi dan bisa diolah menjadi berbagai varian makanan. Cocok untuk mendukung gizi anak dan program penurunan stunting,” tutur Mas Rio.

Mas Rio juga menginstruksikan kader posyandu untuk turut mensosialisasikan manfaat Maronggi kepada masyarakat. “Nanti kita akan minta kader untuk mensosialisasikan berbagai olahan Maronggi sebagai bagian dari edukasi pencegahan stunting,” pungkas Mas Rio.[awi.ca]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru