Panen raya Padi di Dusun Gudang, Desa Pojokrejo, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang, Sabtu (02/08). foto: arif yulianto/bhirawa.
Jombang, Bhirawa.
Petani di Dusun Gudang, Desa Pojokrejo, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang pada panen musim tanam MK 1 ini merasa gembira. Betapa tidak, harga Gabah Kering Panen (GKP) mereka saat ini menembus harga Rp. 7.500,- hingga Rp. 7.600,- per Kilogram atau di atas Harga Pembelian Pemerintah (HPP) Rp. 6.500,- per Kilometer GKP.
Ditambah lagi, panen kali ini disebut mengalami peningkatan. Sejak ada pendampingan dari PT Pupuk Kaltim melalui program Agrosolution, panen petani setempat pada MK 1 ini disebut rata-rata mengalami peningkatan. Dari sebelumnya rata-rata 7 ton per hektar, menjadi rata-rata 8,5 ton per hektar.
Ketua Kelompok Tani (Poktan) Gudang, Pojokrejo, Kesamben, Jombang, Slamet Zainuri menyampaikan, dengan harga gabah sesuai HPP saja, petani sudah mendapatkan untung, apalagi sekarang terpaut sekitar Rp. 1.000,- per Kilogram lebih mahal, makin membuat petani gembira.
“Petani merasa senang sekali,” tutur Slamet Zainuri, di sela acara panen raya Padi di dusun tersebut, Sabtu (02/08).
“Panen sekarang ini rata-rata 8,5 ton hingga 9 ton per hektar,” kata dia.
Pria yang akrab disapa Cak Nu itu menjelaskan, pada tahun ini, seluas 82 hektar lahan milik para petani di Dusun Gudang seluruhnya ditanami Padi pada musim tanam MP dan MK 1.
Sementara untuk MK 2, seluas 32 hektar di antaranya masih akan dilanjutkan ditanami Padi kembali dengan program Optimalisasi Lahan atau Oplah. Kemudian selebihnya, ada yang ditanami Kedelai dan Jagung, dan Padi lagi di luar Program Oplah.
Menurutnya, tak ada kendala signifikan pada MK 1 ini. Hanya ada hama Lembing Batu, itupun kata dia, tidak terlalu berpengaruh.
Sementara itu, Vice President (VP) Pengelolaan Pelanggan Pupuk Kaltim, Yusva Sulistyo mengatakan, di Kabupaten Jombang, pihaknya telah melakukan demplot beberapa kali.
Dikatakan Yusva Sulistyo, program Agrosolution tidak terbatas untuk komoditas Padi, namun juga pernah dilakukan untuk komoditas lainnya, seperti Kelapa Sawit dan yang lainnya.
“Namun kali ini kita akan mendukung ketahanan pangan program Bapak Presiden, dengan fokus di tanaman komoditas Padi,” kata Yusva Sulistyo.
“Namun kita tidak terbatas pada Padi. Kita juga ada hortikultura, kemudian kita juga pernah panen Sedap Malam di daerah Pasuruan, juga untuk Sawit,” ungkap dia.
Kemudian dengan program Agrosolution di Dusun Gudang ini, menurut Yusva Sulistyo, petani setempat mengalami peningkatan hasil panen Padi.
“Peningkatannya dari 7 ton per hektar menjadi 8,5 ton per hektar untuk program Agrosolution di desa ini,” ujar dia.
Lebih lanjut Yusva Sulistyo menyampaikan, pihaknya juga akan mendorong demplot-demplot pertanian di daerah-daerah yang lain.
“Yang mungkin kurang baik produktivitasnya. Nanti kita akan coba tes uji tanah dan juga akan kita bantu untuk meningkatkan produktivitas budidayanya,” pungkas Yusva Sulistyo.(rif.hel).


