33 C
Sidoarjo
Friday, December 5, 2025
spot_img

2.025 Penari Pecahkan Rekor MURI di Bojonegoro


Pagelaran Tari Api Kayangan Merah Putih Meriahkan Hari Koperasi ke-78
Bojonegoro, Bhirawa
Sebanyak 2.025 pelajar dari berbagai sekolah di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, berhasil memecahkan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) dalam pagelaran Tari Api Kayangan Merah Putih yang digelar di Stadion Letjen H. Soedirman, Kamis (17/7).

Rekor ini tercatat sebagai penampilan tari Api Kayangan Merah Putih dengan jumlah penari terbanyak di dunia versi MURI. Verifikasi dilakukan langsung oleh dua tim dari MURI yang masing-masing terdiri atas dua personel.

“Jumlah penari telah kami verifikasi melalui satu pintu masuk. Total ada 2.025 orang yang sah tercatat dalam rekor ini,” ujar Sri Widayati, perwakilan MURI sekaligus ketua tim verifikasi.

Ia menjelaskan, meskipun rekor tari memiliki banyak kategori, khusus untuk Tari Api Kayangan Merah Putih, ini adalah kali pertama yang berhasil tercatat dalam sejarah MURI.

Tari Api Kayangan Merah Putih merupakan tarian khas Bojonegoro yang terinspirasi dari Api Abadi Kayangan Api, sebuah fenomena alam berupa api tak kunjung padam yang terletak di tengah hutan jati dan jauh dari permukiman penduduk.

Menurut Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Bojonegoro, Welly Fitrama, pemilihan jumlah 2.025 penari mengandung makna simbolis.

“Angka tersebut mewakili tahun 2025 sebagai momentum kebangkitan semangat dan harapan baru bagi masyarakat, khususnya generasi muda Bojonegoro,” ungkap Welly.

Berita Terkait :  Ketum PWI: HPN 2026 di Banten Jadi Momentum Dorong Ekonomi dan Pembangunan

Ia menambahkan bahwa penari berasal dari 106 sekolah tingkat SMP, SMA/SMK, dan MA se-Kabupaten Bojonegoro, serta melibatkan seniman tari dari lima sanggar seni.

Penampilan spektakuler ini disajikan dalam rangka puncak peringatan Hari Koperasi ke-78 tingkat Provinsi Jawa Timur. Bojonegoro didaulat sebagai tuan rumah tahun ini, dengan mengangkat tema “Koperasi Merah Merah Putih”.

Pola lantai dan komposisi penari dirancang membentuk simbol-simbol yang memperkuat tema, diiringi irama dinamis khas Bojonegoro yang menggambarkan semangat nasionalisme dan kearifan lokal.

Welly menambah selain itu, digelar pula Expo dan Pasar Rakyat Koperasi & UMKM yang menampilkan lebih dari 116 stand koperasi dan pelaku UMKM dari seluruh penjuru Jawa Timur.

Produk unggulan lokal seperti makanan olahan, kerajinan tangan, fashion, dan hasil pertanian turut dipamerkan dalam event yang berlangsung selama 12 hari tersebut. [bas.wwn]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru