25 C
Sidoarjo
Friday, December 5, 2025
spot_img

Seribu Petani Buah Melon se-Jawa Timur Panen Buah Melon Serentak di Kabupaten Nganjuk

Petani Buah Melon se-Jawa Timur panen di lahan seluas 3.000 meter persegi di Desa Getas, Kecamatan Tanjunganom, Kabupaten Nganjuk, Rabu (16/7/2025).

Kabupaten Nganjuk, Bhirawa.
Buah Melon selalu jadi primadona di hati masyarakat Indonesia. Dari potongan kecil di warung pinggir jalan hingga sajian mewah restoran bintang lima, melon hadir menyegarkan lidah dan suasana.
Namun, di balik kelezatan dan populernya melon, petani Indonesia menghadapi tantangan besar yang selama bertahun-tahun membayang-bayangi: serangan virus kuning dan virus mosaik.

Virus mematikan ini menyebar lewat kutu kebul dan merusak tanaman melon secara parah. Daun mengeriting, buah menyusut, bahkan gagal panen total. Namun kini, harapan baru muncul mengusir gelapnya ancaman tersebut.

PT East West Seed Indonesia (EWINDO) melalui merek legendaris Cap Panah Merah, memperkenalkan inovasi revolusioner: Melon Davina F1.

Varietas melon unggul ini bukan sekadar tahan virus, melainkan solusi nyata yang sudah terbukti di lapangan.

“Melon Davina F1 bukan produk coba-coba,” tegas Glenn Pardede, Managing Director PT East West Seed Indonesia.

“Melon ini telah diuji ketangguhannya langsung di daerah endemik seperti Ngawi dan Blora, yang selama ini dikenal sebagai “kuburan melon” karena tingkat kegagalan panen yang tinggi akibat virus”, tambahnya
Panen dilakukan di lahan seluas 3.000 meter persegi di Desa Getas, Kecamatan Tanjunganom, Kabupaten Nganjuk, Rabu (16/7/2025).

Berita Terkait :  Bupati Mojokerto Dorong City Branding Berbasis Sejarah Majapahit

Acara ini diikuti lebih dari 1.000 petani melon dari seluruh penjuru Kabupaten Nganjuk dan daerah lain di Jawa Timur. Mereka bersamaan memanen melon.

“Panen ini sekaligus menjadi pembuktian terhadap performa DAVINA F1, varietas melon dengan karakter unggul yang telah diuji oleh petani secara langsung bagaimana tingkat keberhasilan panen melon ini, perani bisa melihat dan merasakan langsung dengan mata kepala sendiri,” tegas Glenn.

Inovasi benih hortikultura Indonesia mencetak sejarah baru. Varietas melon unggulan terbaru, Davina F1, menjadi bagian penting dalam pencapaian Rekor MURI untuk panen serentak petani melon terbanyak di Indonesia.

Turut hadir Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur, Ir. Dydik Rudi Prasetya didampingi Kepala Dinas Pertanian Nganjuk, Ida Shobihatin, AP, M.Si beserta jajaran juga hadir dalam acara tersebut,

Menurut Ir. Dydik Rudi Prasetya:”Nama Pt. East West Seed Indonesia (Ewindo) bukanlah nama yang baru bagi para petani juga Dinas Pertanian, serta penggiat sektor pertanian”, terang D. Rudi Prasetya.

“Melalui salah produknya yakni Davina F1 memiliki banyak keunggulan. Di antaranya memiliki ketahanan tinggi terhadap virus yang sering menyerang melon lokal, masa panen lebih cepat (±55 HST), ideal untuk sistem tanam intensif serta buah kuat, tahan simpan dan cocok untuk pasar modern”, tambahnya.

“Sebagai produsen benih, Cap Panah Merah tidak hanya menghadirkan varietas berkualitas, tetapi juga membangun ekosistem pertanian melalui edukasi budidaya, pendampingan teknis, hingga penguatan kelembagaan petani melon yang ada di jawa timur”, pungkasnya.

Berita Terkait :  Wali Kota Eri Cahyadi Pastikan Program Sekolah Arek Suroboyo Berjalan Maksimal

Kegiatan panen raya ini merupakan hasil kolaborasi dari komunitas petani, penyuluh lapangan, hingga tim agronom lokal, seperti yang diungkapkan Ponidi, petani dari Banyuwangi yang rela datang ke Nganjuk 2 bus serta Saeran yang datang dari probolinggo dengan 2 bus pariwisata, hanya sekedar melihat tingkat keberhasilan tanaman buah melin di Nganjuk ini.

Dengan capaian ini, Cap Panah Merah menegaskan komitmennya untuk terus menghadirkan solusi nyata bagi petani dan mendorong pertanian yang lebih produktif, adaptif, dan berkelanjutan di seluruh wilayah Indonesia.

Sebagai salah satu pelopor industri benih nasional, Cap Panah Merah terus berinovasi menghadirkan varietas hortikultura unggulan yang telah terbukti di berbagai daerah.

Davina F1 merupakan bagian dari pengembangan berkelanjutan dalam mendukung pertanian yang tangguh di tengah tantangan iklim dan penyakit tanah yang selama ini momok bagi para petani buah melon. (dro.hel)

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru