Oleh :
Febriana Santikasari
Mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya sedang mengikuti kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Sub kelompok 4 – KKN Reguler 23 di Desa Gedangan, Kecamatan Kutorejo, Kabupaten Mojokerto.
Pada perkembangan teknologi yang sangat pesat saat ini, digitalisasi dan modernisasi tata usaha menjadi suatu kunci utama bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) agar dapat bertahan dan berkembang. khususnya Giga Stik Ikan sebagai salah satu UMKM lokal di Mojokerto yang bergerak di bidang produksi makanan ringan berbahan dasar ikan, memiliki potensi besar untuk mengembangkan bisnisnya melalui optimalisasi pemanfaatan arus digital serta pengelolaan tata usaha yang modern. Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas 17 Agustus Surabaya, menunjukkan komitmen nyata dalam mendukung pengembangan UMKM lokal melalui pendekatan berbasis inovasi.
Salah satu program andalan yang mereka lakukan adalah pendampingan terhadap UMKM Giga Stik Ikan yang berlokasi di Dusun Kedungsari, Desa Gedangan, Kecamatan Kutorejo, Kabupaten Mojokerto. UMKM Giga Stik Ikan merupakan usaha pengolahan hasil laut yang berdiri sejak tahun 2017, namun selama ini masih terbatas pada penjualan konvensional dan belum memiliki tata kelola usaha yang memadai. Menyadari potensi besar yang dimiliki, mahasiswa KKN hadir dengan rangkaian program inovatif bertema ‘Optimalisasi UMKM Lokal dalam Arus Digital dan Tata Usaha Modern’.
Melalui program digitalisasi , kelompok KKN membantu pemilik usaha untuk memperluas pasar dengan membuat akun toko di platform e-commerce seperti Shopee,Tiktokshop sebagai media promosi langsung. UMKM ini awalnya hanya menggunakan Whatsaap dan Facebook saja jadi memungkinkan kita kembangkan di Marketplace yang dapat dimanfaatkan sebagai sarana promosi dan penjualan yang efektif. Hal ini dapat menunjang penetrasi pasar yang lebih luas serta membangun branding yang kuat melalui interaksi langsung dengan konsumen dan ulasan produk. Transformasi digital ini penting agar UMKM tidak tertinggal dari tren perkembangan bisnis di era modern saat ini.
Pemanfaatan platform e-commerce ini salah satu bentuk aspek krusial dalam memperluas jangkauan pasar. Dengan mengadaptasi perkembangan teknologi informasi, Produk Giga Stik Ikan dapat memasarkan produknya tidak hanya secara lokal tetapi juga dikenal lebih luas agar bisa berjalan dengan lancar. Pelatihan penggunaan platform digital pun diberikan agar pemilik UMKM dapat mandiri mengelola penjualan secara online. “Sekarang tidak hanya tetangga sekitar saja yang beli, tapi sudah ada yang pesan lewat online juga. Terima kasih mahasiswa KKN sudah bantu banyak,” ujar Ibu Lilik, pemilik UMKM Giga Stik Ikan.
Kurangnya daya tarik kemasan juga merupakan salah satu hambatan UMKM lokal. Melalui kreativitas mahasiswa, Giga Stik Ikan kini hadir dengan kemasan modern dalam ukuran yang lebih praktis yaitu (50 gr dan 100 gr), lengkap dengan desain logo baru, informasi produk, dan label merek. Desain ini tak hanya memperkuat citra produk, tetapi juga memberikan kesan profesional yang dibutuhkan untuk bersaing di pasar yang lebih luas. Konsumen kini dapat mengenali produk dengan lebih mudah dan memiliki kepercayaan yang lebih besar terhadap kualitasnya.
Melalui kolaborasi yang erat antara mahasiswa dan masyarakat, Giga Stik Ikan kini berubah menjadi UMKM dengan identitas kuat dan jangkauan pasar yang lebih luas. Program ini menjadi contoh nyata bagaimana inovasi di tingkat desa bisa menjadi titik awal kebangkitan ekonomi lokal. Adapun Harapan dari pihak yang terlibat seperti Ketua Sub Kelompok 4 Bagus Dwi S beserta anggotanya yaitu Febriana, Ninda, Inne dan Vicky mengungkapkan bahwa, “Kami tidak ingin hanya hadir sesaat, tetapi ingin meninggalkan jejak yang bermanfaat dan berkelanjutan. Inovasi tidak harus rumit, yang penting berdampak.”
Kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari Kepala desa setempat yang menyambut baik inisiatif mahasiswa dalam mengembangkan potensi desa. Kami mengucapkan terima kasih banyak kepada bapak Royyan Firdaus, S.T., M.T telah membimbing selama berjalannya kegiatan KKN berlangsung. Dengan semangat merah putih dan pengabdian kepada masyarakat, mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya berhasil membuktikan bahwa inovasi dan kepedulian sosial dapat berjalan beriringan untuk membangun ekonomi rakyat dari desa. [*]


