Sampang, Bhirawa
Puluhan pesilat di bawah naungan Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Sampang mendatangi kantor Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sampang. Mereka meluapkan kekesalannya lantaran tidak diikutsertakan dalam kejuaraan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) IX Jawa Timur (Jatim).
Sekretaris Umum (Sekum) IPSI Sampang Moh. Syaiful Arif menyatakan, pesilat yang menggerduk kantor KONI berasal dari semua perguruan silat di bawah naungan organisasinya.
Mereka menyampaikan kekecewaannya terhadap KONI karena tidak diberangkatkan ke porprov. “Padahal kami sudah melakukan seleksi, sudah ada 10 atlet disetor ke KONI Sampang,” ujarnya.
Alasan IPSI tidak diikutsertakan dalam kejuaraan dua tahunan itu karena terlambat untuk mendaftarkan atlet. Padahal sudah mendapat lampu hijau dari IPSI Jatim masih bisa mendaftarkan atlet meski sudah ditutup. “Tapi oleh KONI Sampang tidak diperjuangkan,” ujarnya.
Syaiful merasa kecewa terhadap KONI Sampang yang dinilai tidak profesional dalam merekomendasikan cabor tampil di Porprov Jatim. Padahal, persiapan cabornya sudah matang dan seleksinya dilakukan secara mandiri selama empat hari. “Kami sangat kecewa. Kami rasa perjuangan kami saat melakukan seleksi tidak dihargai sama sekali oleh KONI. Ini harus serius dievaluasi oleh KONI,” ujarnya
Sementara itu, Ketua KONI Sampang H. Abd. Wasik mengakui IPSI tidak termasuk cabor yang diikutsertakan di ajang porprov. Masalahnya sederhana, yaitu miskomunikasi antara IPSI dengan KONI Sampang.
Sebab, organisasinya memilih atlet untuk diikutsertakan ke porprov berdasarkan hasil talent scouting. Sedangkan saat itu tidak ada atlet pencak silat yang berpartisipasi dalam kegiatan penjaringan yang dilakukan KONI. “Semua cabor yang lainnya mengikuti talent scouting, tapi dari atlet IPSI tidak ada sama sekali yang mengikuti talent scouting,” klaimnya.
Pihaknya sudah berkirim surat ke IPSI untuk menanyakan kesiapannya mengikuti porprov. Namun ternyata dibalas belum siap lantaran masih mengikuti kejurwil. “Kami tetap bersurat kembali yang ketiga, tapi belum ada jawaban.
Tapi, ketika pendaftaran online-nya sudah tutup, IPSI tiba-tiba menyetor nama, sehingga tidak bisa didaftarkan,” tandasnya. [lis.wwn]


