Kota Batu,Bhirawa
Pemerintah Kota Batu melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) terus mendorong pengelolaan sampah yang berkelanjutan di Kota Batu. Untuk itu mereka memberikan apresiasi dalam bentuk anugerah atau penghargaan kepada masyarakat yang telah berpartisipasi dalam mewujudkan Kota Batu Bebas Sampah.
Wali Kota Batu, Nurochman, menyoroti tantangan anggaran dan capaian Kota Batu yang telah menutup land fill sejak 2023. Selain itu Kota Wisata ini dalam mengatasi masalah sampah telah mengoperasikan 21 TPS3R dari 25 unit yang direncanakan.
”Kami serius menangani sampah. Empat TPS3R yang belum terbangun akan segera direalisasikan dengan anggaran yang tidak dipersulit,” ujar Nurochman, Rabu (9/7)
Nurochman menjelaskan, kini produksi sampah Kota Batu sudah mencapai 52.910,59 ton per tahun. Dan untuk mengatasinya diperlukan penguatan regulasi dan sinergi multi sektor. Untuk memotivasi masyarakat untuk berpartisipasi dan menjadi ‘Be Hero For Zero Waste’ atau Menjadi Pahlawan (Untuk Kota Batu) Bebas Sampah, DLH Kota Batu telah mengadakan Lomba ‘One Minute of Earth’. Lomba ini diikuti mulai kategori SMP hingga SMA.
Kepala DLH Kota Batu, Dian Fachroni menambahkan, untuk pemenang lomba kategori SMP diraih oleh Bella Oktavia dari SMP Muhammadiyah Kota Batu. Adapun untuk kategori SMA diraih Baray Munawwir dari MAN Kota Batu.
”Selain itu juga ada penghargaan Sekolah Adiwiyata dengan akumulasi 12 sekolah meraih predikat tingkat kota hingga nasional, termasuk SDN Pandanrejo 2 (nasional) dan SMAN 2 Batu (provinsi),” jelas Dian.
Sementara untuk kategori Kampung ProKlim, Dusun Tegalsari dan Segundu (Desa Sumbergondo) meraih sertifikat utama nasional. Kemudian kategori TPS3R Terbaik diberikan kepada TPS3R Rejeki Barokah dari Desa Sumbergondo.
”Penghargaan khusus juga kita berikan kepada almarhum Vardian Budi Santoso atas dedikasinya dalam pengelolaan sampah dan limbah B3,” tambah Dian. [nas.fen]


