Petani tomat di Desa Torongrejo Kota Batu, Rudi saat menunjukkan hasil panen tomatnya yang bagus dan memiliki harga jual tinggi, Selasa (8/7). (Anas/Bhirawa)
Kota Batu, Bhirawa
Cuaca kurang bersahabat yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir telah membuat banyak tanaman tomat di beberapa tempat menjadi rusak. Namun hal ini justru membuat petani tomat di Kota Batu bisa bernafas lega. Karena kondisi lahan tomat mereka tetap terjaga dan mereka bisa melakukan panen karena harga tomat melambung tinggi.
Lahan tomat yang memiliki kondisi baik dan telah memasuki masa panen berada di Desa Torongrejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu. Salah satu petani desa ini, Rudi mengatakan bahwa tanaman tomat saat musim hujan seperti ini membutuhkan perawatan ekstra. Terutama untuk ketersediaan pupuk daun maupun insektisida.
Saat cuaca bagus, penyemprotan pupuk daun maupun insektisida cukup sekali seminggu. “Tapi kalau musim hujan seperti ini bisa tiga kali seminggu kita semprot. Dan kaalau sampai terlambat disemprot daunnya bisa menguning terus membusuk,” ujar Rudi, Selasa (8/7).
Dan apa yang dilakukan Rudi dan petani lain di Dèsa Torongrejo berbuah manis. Ia bisa memanen tomatnya dengan harga jual tinggi Rp 23 ribu per kg. Dengan harga ini Rudi memastikan telah mengembalikan biaya produksi yang telah dikeluarkan saat masa perawatan.
Saat ini para petani bisa merasakan keuntungan yang lumayan besar. Karena harga normal tomat di kisaran Rp 4 ribu – 5 ribu per kilogram, petani sudah bisa menutupi biaya produksi. ?”Harga jual tomat minimal Rp 4 hingga 5 ribuan perkilogam dengan syarat hasil panen normal tidak mengalami kerusakan. Kalau tomat ada yang rusak tentu harganya berada di bawah itu, ditambah adanya dana tambahan untuk perawatan,” jelas Rudi.
?Dengab kondisi buah tomat yang baik ini tentu menjadi keuntungan besar bagi petani tomat di Kota Batu. Karena mereka bisa menjual hasil panennya dengan harga Rp 23 ribu per kg. ?Diketahui, harga tomat melambung tinggi dalam beberapa hari terakhir di Kota Batu. Saat ini harga tomat menembus Rp23 ribu perkilogram di tingkat petani. Hal ini diakibatkan banyak petani tomat yang terdampak cuaca buruk sehingga hasil panen menjadi tidak maksimal.
?Dengan banyak tanaman tomat yang rusak telah mengakibatkan pasokan di pasar berkurang. “Harga tomat ini naik setelah cukup lama berada di harga Rp 8 ribu hingga Rp10 ribu perkilogramnya,” tandas Rudi.[nas.ca]


