24 C
Sidoarjo
Friday, December 5, 2025
spot_img

Bromo Sunset Music and Culture Suguhkan Keindahan Seni Budaya dan Pesona Senja


Oleh:
Ayu Firdausiyah Ahmad, Probolinggo

Gelaran seni budaya bertajuk Bromo Sunset Music and Culture kembali digelar untuk ketiga kalinya di amphitheater Jembatan Kaca Seruni Point, Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Sabtu (27/6).

Kali ini, Bromo Sunset Music and Culture mengusung tema “Bromo Sunset Ke Telu Ambyar”, acara ini sukses menyedot perhatian pengunjung, baik dari dalam maupun luar daerah.

Salah satu penampil, Grup musik Tukang Tabuh tampil menghibur dengan lagu-lagu populer berbahasa Jawa dan musik etnis bernuansa kekinian.

Penampilan mereka mengajak penonton bergoyang dan bernyanyi bersama, menghidupkan suasana sore itu.

Sementara itu, sanggar seni Barya Gantari PGRI Leces turut ambil bagian dengan menampilkan tari tradisional dan sendratari Halimun Argopuro, yang menjadi puncak pertunjukan budaya hari itu. Perpaduan gerak tari dengan latar sunset Bromo menghadirkan nuansa magis yang memukau.

Salah satu pengunjung, Dini Afianti, warga asal Probolinggo, mengaku terkesan dengan pementasan sore itu.

“Tarian dan musiknya bagus banget. Kami sampai terpukau, apalagi dengan latar sunset Bromo yang membuat penampilan semakin menawan,” katanya antusias.

Dalam sambutannya, Sekda Ugas Irwanto menyampaikan bahwa Bromo Sunset Music and Culture merupakan bagian dari program SAE (Sejahtera, Amanah-Religius dan Eksis Berdaya Saing) yang digagas Bupati Probolinggo.

“Hari ini kita menyaksikan bagaimana seni budaya bisa dikemas menarik dan menghibur. Ini bukan hanya pertunjukan, tetapi juga upaya mengangkat potensi lokal yang berdaya saing,” ujar Ugas

Berita Terkait :  Sisternet XL Axiata Gelar Community Gathering dan Sosialisasi ‘Kompetisi Modal Pintar 2024’

Ia menambahkan, kegiatan ini juga menjadi media promosi wisata yang efektif, mengingat jumlah pengunjung terus meningkat setiap penyelenggaraannya.

“Para sponsor pun kini mulai antre untuk bisa ikut berpartisipasi. Ini bukti bahwa Bromo Sunset Music and Culture telah menjadi magnet baru di sektor pariwisata Kabupaten Probolinggo,” imbuhnya.

Senada, Kepala Disporapar Heri Mulyadi menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi bentuk nyata implementasi SAE Wisata.

“Selain sebagai sarana promosi wisata, kegiatan ini juga memberi ruang ekspresi bagi pelaku seni dan budaya lokal yang selama ini menjadi bagian penting dari identitas Probolinggo,” jelasnya.

Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara G-Kraft, Bright Pantura, dan Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Probolinggo. Selain menampilkan pertunjukan budaya dan musik, acara ini juga menawarkan pengalaman menikmati matahari terbenam di kawasan Gunung Bromo yang memesona.

Ketua G-Kraft Kabupaten Probolinggo, Muhammad Afifudin, mengungkapkan bahwa gelaran kali ini mendapatkan sambutan yang luar biasa dari masyarakat.

“Alhamdulillah, pada gelaran yang ketiga ini, antusiasme masyarakat semakin meningkat. Pengunjung tidak hanya dari Probolinggo, tetapi juga dari luar kota bahkan mancanegara,” tuturnya. [fir.gat]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru