Surabaya, Bhirawa
Seorang lanjut usia (lansia) bernama Suliyah (58), warga Bronggalan Sawah I No. 32 Blok, Kecamatan Tambaksari, Surabaya, mendapat perhatian dari Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Tambaksari setelah dilaporkan dalam kondisi terlantar dan hidup seorang diri.
Penjangkauan dilakukan dengan menindaklanjuti laporan dari Dinas Sosial Kota Surabaya. Tim TKSK yang dipimpin oleh Feprylian bersama Mustika Julianti mendapati bahwa Suliyah tinggal seorang diri di rumahnya. Meski memiliki dua orang anak, keduanya bekerja di luar kota dan tidak bisa mendampingi langsung. “Bu Suliyah sehari-hari berjualan, tapi tidak memiliki meja atau kursi untuk mendirikan lapak yang layak. Ia terpaksa berjualan di pinggir jalan besar, yang cukup membahayakan,” jelas TKSK Tambaksari, Feprylian.
Merespons kondisi tersebut, TKSK Tambaksari melakukan koordinasi dengan Ketua RT, RW, serta Kelurahan Pacar Kembang melalui Kasi Kesra dan Sekretaris Kelurahan. Tujuannya adalah agar Suliyah dapat difasilitasi meja dan kursi berjualan sehingga bisa beraktivitas secara aman dan layak.
Hasil penjangkauan telah dilaporkan ke pihak terkait untuk mendapatkan intervensi lebih lanjut. Rencana tindak lanjut mencakup rekapitulasi hasil kunjungan untuk dilaporkan sebagai bagian dari kerja kolaboratif penanganan Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PMKS). “Pendekatan kemanusiaan sangat penting dalam kasus lansia seperti ini. Kami mendorong sinergi lintas sektor, agar ibu Suliyah bisa berjualan dengan layak dan hidup lebih bermartabat,” imbuhnya.
Kasus ini menjadi pengingat pentingnya perhatian sosial terhadap kelompok rentan, terutama lansia yang hidup sendiri tanpa pendamping keluarga.[rac.ca]


