Situbondo, Bhirawa
Gelombang pasang air laut yang disertai angin kencang mengamuk Selasa pagi (24/6). Akibatnya dua rumah warga yang ada di bibir pantai Desa Landangan, Kecamatan Kapongan, Situbondo mengalami rusak parah.
Hingga saat ini, kejadian bencana tersebut masih di data secara intensif oleh tim gabungan dan Pusdalops BPBD Kabupaten Situbondo. Mulai dari petugas Desa, Kecamatan, Tagana, BPBD serta Tim SAR mendatangi lokasi bencana pagi kemarin.
“Kami masih mendata. Kerugian sementara di taksir jutaan rupiah,” aku Puriyono, Koordinator Pusdalops BPBD Kabupaten Situbondo itu.
Ipung panggilan akrab Puriyono menambahkan, gelombang pasang dan angin kencang mengakibatkan abrasi laut, di Dusun Laok Bindung, RT 002 RW 004, Desa Landangan, Kecamatan Kapongan, Kabupaten Situbondo, Selasa (24/6).
“Dua rumah warga terdampak gelombang pasang dan angin diantaranya, Rustini, alamat Dusun Laok Bindung, Desa Landangan dan Suhatina, Desa Landangan, ” tutur Ipung.
Kata ipung, Senin, 23 Juni 2024 terjadi cuaca ekstrem, gelombang pasang dan abrasi pantai di Dusun Laok Bindung, Desa Landangan, Kecamatan Kapongan. Nah, pada Selasa, 24 Juni 2025 sekira pukul 07.30 WIB ada gelombang pasang disertai angin masih kembali terjadi yang menyebabkan 2 rumah warga mengalami kerusakan.
“Saat kejadian, pemilik rumah ada di luar dan memilih menyelamatkan diri karena melihat terjadi gelombang tinggi yang disertai angin. Kami patut bersyukur, dari kejadian tersebut tidak ada korban luka maupun korban jiwa,” papar Ipung.
Usai kejadian, sambung Ipung, tim gabungan melakukan langkah langkah dan upaya penanganan kejadian bencana yang di lakukan anggota Pusdalops dan TRC ( Tim Reaksi Cepat ) BPBD Kabupaten Situbondo.
“Ya langsung melakukan peninjau dan mendatangi lokasi kejadian serta melakukan koordinasi dengan Kecamatan, Koramil, Polsek, Pemdes/Kelurahan setempat dan relawan. Selain itu, tim gabungan juga melakukan kaji cepat terkait kerusakan, kerugian dan sumber daya yang terdampak di lokasi kejadian. Untuk itu kami menghimbau kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman atau potensi terjadinya bencana, mengingat cuaca ekstrem angin kencang masih sering terjadi di Kabupaten Situbondo,” pungkas Ipung. [awi.gat]


