Sidoarjo, Bhirawa
Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Jawa Timur, Dudung Rudi Hendratna, mengatakan dukungan APBN kepada daerah melalui Transfer ke Daerah (TKD) per 31 Mei 2025, telah mampu mendukung sejumlah program Pusat. Seperti program Makan Bergizi Gratis (MBG), juga perkembangan koperasi merah putih.
Menurut Dudung, per 31 Mei 2025, dukungan APBN kepada daerah melalui TKD, sudah terealiasi sebesar Rp33.88 triliun.
” Masih terealisasi 40.58% dari target Rp83.49 triliun,” kata Dudung, melalui siaran pers, Jum at (20/6) akhir pekan lalu, terkait perkembangan realisasi APBN melalui transfer ke daerah di Provinsi Jawa Timur.
Terkait program MBG di Jawa Timur, menurut Dudung yang juga Kepala Perwakilan Kementerian Keuangan di Provinsi Jawa Timur, per Juni 2025, sudah terbentuk 121 satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG).
Kelompok penerima MBG di Jatim, ada 3.139, dan personil yang menerima MBG itu ada 362.593 orang. Mulai dari PAUD, tingkat menegah atas, Pondok pesantren, sekolah luar biasa, Balita, ibu hamil dan ibu menyusui.
Demikian, siaran pers yang diterima, Jum at (20/6) akhir pekan lalu, terkait perkembangan realisasi APBN di Provinsi Jawa Timur.
Kemudian, program perkembangan koperasi merah putih di desa/kelurahan. Hingga 16 Juni 2025, ada sebanyak 8.492 desa/kelurahan.
Sedangkan BUMDes yang nantinya diharapkan akan bisa bersinergi dengan koperasi merah putih di desa, jumlah keseluruhan adalah 6.814 BUMDes. Masih 88.% dari 7.721 desa.
Adanya transfer ke daerah, yang tercermin dalam APBD penerimaan di Pemerintahan daerah di Provinsi Jawa Timur, menurut Dudung, menunjukkan komitmen Pemerintah pusat dalam mendukung layanan publik yang ada di daerah.
Dudung juga menyampaikan hingga 25 Mei 2025, penerimaan pajak mencapai Rp39.38 triliun. Hasil ini didukung dari sektor industri pengolahan sebesar Rp.26.60 triliun atau masih terealisasi 58.8%.
Penerimaan kepabeanan dan cukai, yang terealisasi sebesar Rp55.09 triliun atau masih 37.02% dari target APBN.
Penerimaan cukai terealisasi Rp52.41 triliun atau masih terealisasi 36.8% dari target. Penerimaan bea masuk Rp2.52 triliun atau 38.1% dari target.
Penerimaan Bea keluar, Rp.270 miliar atau masih 229.9% dari target. Realisasi penerimaan negara bukan pajak, sampai dengan 31 Mei 2025, tetap terjaga Rp3.42 triliun atau 64.11% dari target.
Penerimaan juga didapat dari realisasi PNBP atau penerimaan negara bukan pajak. Misalnya dari lelang Kanwil DJKN Jatim Rp.2.27 triliun, pengurusan piutang negara Rp.267.54 juta, dan realisasi aset sebesar Rp66.65 miliar.
“Secara umum ekonomi di Provinsi Jawa Timur solid. Berbasis industri, pertanian dan energi yang kuat, dan aktivitas eksport import yang tumbuh,” katanya.
Kegiatan efisiensi di Provinsi Jawa Timur, lanjut Dudung, juga berdampak nyata dalam meningkatkan efektivitas anggaran dan memperluas akses layanan masyarakat serta mampu memperkuat ketahanan fiskal daerah. [kus.gat]


