Direktur PDAU Tulungagung, Broto Susetyo
Tulungagung, Bhirawa.
Kinerja Perusahaan Daerah Aneka Usaha (PDAU) Tulungagung patut diapresiasi. Mereka berhasil meningkatkan laba dan menyetor pendapatan asli daerah (PAD) ke Pemkab Tulungagung sampai 58 kali lipat dari tahun sebelumnya.
“Laba bersih yang disetor ke PAD pada tahun 2024 kemarin sebesar Rp 154,17 juta dan sudah mendapat opini WTP dari audit KAP (kantor akuntan publik),” ujar Direktur PDAU Tulungagung, Broto Susetyo, usai hearing dengan Komisi C DPRD Tulungagung di Kantor DPRD Tulungagung, Kamis (19/6).
Menurut dia, setoran PAD sebesar itu meningkat sampai 58 kali lipat dari tahun 2023 yang hanya sekitar Rp 2 juta. “Pada tahun 2023 memang laba yang disetorkan ke PAD Rp 2 juta sekian,” terangnya.
Broto Susetyo mengakui saat dirinya menjadi Direktur PDAU Tulungagung pada bulan Mei 2023, keadaan keuangan di perusahaan daerah milik Pemkab Tulungagung belum menghasilkan laba. Bahkan tahun-tahun sebelumnya juga demikian. Belum pernah memberikan kontribusi PAD ke Pemkab Tulungagung.
“Baru di akhir tahun 2023 mulai ada laba dan disetorkan sebagai PAD ke Pemkab Tulungagung sebesar Rp 2 juta sekian itu. Memang relatif kecil,” tuturnya.
Mantan Kepala Bagian Administrasi Pembangunan Setda Kabupaten Tulungagung ini kemudian memaparkan PDAU Tulungagung mulai mendapat laba setelah dilakukan diversifikasi usaha. Utamanya dengan membuka unit usaha perdagangan umum.
“Unit usaha perdagangan umum ini seperti usaha katering dan sembako. Selain juga usaha berbagai kebutuhan OPD, semisal pembuatan kaos dan seragam. Bahkan untuk khalayak umum kami menyediakan barang yang mereka butuhkan,” paparnya lagi.
Usaha perdagangan umum ini, lanjut dia, berkontribusi besar dalam peningkatan laba di PDAU Tulungagung. “Untuk tahun 2025 ini kami targetkan laba yang akan disetor ke PAD juga naik sampai 40 persen. Dari yang tahun 2024 Rp 154,17 juta bisa sampai Rp 200 juta sekian,” ucapnya.
Menjawab pertanyaan, Broto Susetyo tidak menampik efisiensi anggaran yang diterapkan Pemkab Tulungagung relatif menghambat laju penerimaan laba yang diperoleh PDAU.
“Efisiensi memang ada dampak, tetapi kami tidak hanya fokus pada OPD. Di luar itu, kami saat ini sudah bekerjasama dengan Badan Gizi Nasional (BGN) sebagai pemasok di Dapur Sehat Al Azhaar. Kami memasok telur dan susu,” katanya.
Broto Susetyo juga membeberkan selama ini terus bermitra dengan UMKM dalam usaha katering. Apalagi PDAU Tulungagung tidak mendapat penyertaan modal dari Pemkab Tulungagung.
“Karena keterbatasan modal, kami menggandeng mitra usaha. Utamanya UMKM,” jelasnya.
Saat ini PDAU Tulungagung mempunyai sejumlah unit usaha. Yakni, percetakan, agen gas elpiji, pertanian, perdagangan umum dan tour travel. (wed.hel)


