Situbondo, Bhirawa
Sempat dilaporkan hilang ditengah laut kepada Satpolairud Polres Situbondo, tiga nelayan asal Kecamatan Mangaran, akhirnya pulang dengan selamat kemarin. Satu perahu juga berhasil disandarkan usai menangkap ikan.
Dengan adanya laporan ini, awalnya dilakukan pengumpulan keterangan baik dari keluarga dan juga masyarakat nelayan yang biasanya bersama sama menangkap ikan. Ketiga nelayan yang belum pulang sampai malam hari itu bernama Ismail Bakri (47), Muhammad Fadil (26) dan Suprapto (35) dengan menggunakan perahu tradisional yang menangkap ikan di sekitar perairan pulau Sapudi Sumenep Madura
Kapolres Situbondo, AKBP Rezi Dharmawan melalui Kasat Polairud, AKP Gede sukarmadiyasa, membenarkan telah menerima laporan terdapat tiga nelayan dengan satu perahu dan tiga ABK tidak pulang. Mereka biasanya pagi hari sekitar jam 10.00 wib sudah pulang kerumah.
”Adanya laporan itu kita menindak lanjuti dengan mengumpulkan keterangan dari beberapa pihak dan berkoordinasi dengan instansi samping seperti Basarnas Jember, BPBD Kabupaten Situbondo serta KSOP Panarukan yang direncanakan juga melibatkan Tim SAR,” jelas AKP Gede.
Baru Jumat (6/6) pukul 07.30 wib, jelas Gede, ketiga nelayan itu pulang dan menerangkan, saat berada di tengah laut disekitar perairan Sapudi Madura, mesin mati karena oli mesin habis. Mereka lalu di bantu oleh kapal nelayan yang tidak diketahui identitasnya dengan memberikan oli bekas.
”Baru setelah oli bekas di masukkan ke mesin kemudian mesin bisa hidup sehingga ke tiga nelayan tersebut langsung pulang ke perairan Desa Semiring, Kecamatan Mangaran, Situbondo,” tegas Gede.
Saat itu juga, tutur Gede, ketiganya dilakukan pemeriksaan oleh tim medis dan dinyatakan sehat dan aman, sehingga ke tiga nelayan langsung bisa kembali kepada keluarga.
”Untuk itu kami menghimbau, kepada masyarakat nelayan agar sebelum berangkat melaut untuk melakukan pengecekan mesin dan sarana untuk laik berlayar. Selain itu juga membawa alat keselamatan serta alat komunikasi untuk mempermudah kontak apabila terjadi masalah dengan perahu atau kondisi cuaca,”kata AKP Gede.
Gede menambahkan, biasanya nelayan jika di sarankan membawa HP mereka khawatir ada petir, sehingga kami sarankan HP dimatikan. Sehingga terjadi kendala baru diaktifkan untuk menghubungi keluarga atau aparat agar segera di lakukan penyelamatan. [awi.fen]


