Surabaya, Bhirawa
Meski terkendala perlatan latihan, namun dua atlet anggar asal Sekolah Menengah Atas Negeri Olahraga (SMANOR) akan mewakili Indonesia untuk berlaga di kejuaraan anggar atau Asian Senior Fencing Championship 2025 di Bali 17-23 Juni 2025. Selain itu ada juga tiga lulusan SMANOR yang juga turun di ajang tersebut.
Kedua atlet anggar SMANOR yang turun di Kejuaraan Senior Anggar Asia itu adalah, Fadila Aprilia Budi Firdaus dan Jesica Emilia. Sedangkan lulusan SMANOR adalah Nia Ayu Agustina, Zaydan Karim dan Adhitya Mienggar Proyoga.
Menurut Pelatih Anggar SMANOR, Elvizar mengaku bangga dengan siswa maupun lulusan SMANOR yang bisa turun di ajang internasional yang akan diikuti para atlet terbaik dari 24 negara di Asia.
Sebab untuk bisa bertanding di Kejuaran Asia, para siswa dan mantan SMANOR itu harus bersaing dengan atlet anggar di Indonesia. Kemudian mereka harus lolos seleksi untuk bisa berlatih di Pemusatan Latian (Pelatnas) hingga terpilih bergabung dengan Timnas Anggar Indonesia. “Seleksi nasional berlangsung sangat ketat namun dua siswa dan tiga atlet lulusan SMANOR bisa lolos dan bertanding di Bali,” kata Elvizar, Rabu (4/6).
Saat disinggung menenai target di Kejuaraan Anggar Asia, Elvizar mengaku tidak memberikan target terlalu tinggi ke para siswa, ia hanya berharap mereka bermain sebaik mungkin dan berjuang untuk meraih prestasi.
“Kita tidak berani memberikan target muluk-muluk karena kejuaraan ini diikuti oleh atlet terbaik di Asia dan beberapa dari peserta juga meraih prestasi di level dunia, namun saya berahap mereka berjuang untuk meraih prestasi terbaik dan menambah jam terbang maupun pengalaman bertanding di level internasional. Walaupun kondisi minim peralatan latihan tapi anggar SMANOR masih bisa bertanding di Bali,” terang Elvizar.
Terkait minimnya perlatan latihan anggar di SMANOR, Elvizar mengatakan para siswa harus menggunakan atlet pribadinya seperti pedang karena pedang yang disediakan SMANOR banyak yang patah. Kemudian saat kunjungan Wakil Presiden ke SMANOR beberapa waktu lalu dapat bantuan yang dirupakan dua baju metalik dan senjata (pedang). “Dengan kondisi tidak adanya perlatan anggar (pedang) kami berusaha membina dan memajukan anggar SMANOR,” katanya.
Sebelumnya, Ketua Umum IKASI Jatim Roy Siregar mengaku optimis para atlet Jatim yag turun di Kejuaraan Senior Anggar Asia bisa meraih prestasi.”Saya sangat optimis bisa meraih emas, andaikata mereka bisa meraih perak itu juga sebuah kebanggaan karena peserta di kejuaraan ini diikuti atlet terbaik Asia dan beberapa diantaranya level dunia,” kata Roy Siregar. [wwn]


