Oleh:
Endro Budi, Kabupaten Nganjuk
Bukit Cinta yang terletak di Desa Ngepeh, Loceret Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, tiba-tiba menjelma menjadi magnet bagi para pecinta dunia offroad. Bagaimana tidak berbagai offroader dari berbagai penjuru tanah air berdatangan ke bukit Cinta tersebut. Ada apa dengan bukit Cinta?
Kompetisi Petualangan Kejuaraan Nasional Indonesia Off road Federation (IOF) Putaran 1 2025. Indonesia Off-Road Federation (IOF) adalah sebuah organisasi di Indonesia yang mewadahi para penggemar kegiatan off-road, kompetisi, rekreasi dan sosial kemasyarakatan.
Adventure offroad adalah kegiatan perlombaan yang di langsungkan di sirkuit dengan menempuh jarak total minimal 2,4 km dengan kendaraan berpenggerak 4 roda dan perlombaan ini bersifat serial. Disiapkan 5 spesial competion stage (SCS), sehingga ketrampilan pengemudi akan di uji menghadapi medan mulai dari yang ringan, sedang hingga sangat berat.
Nama nama top di dunia offroad hadir untuk seri 1, Bukit Cinta Nganjuk, di SCS #1 ini, Emden Nesi dari Gorontalo, Captain Amerika dari Makasar, SOCdari Surabaya, BBS dari Balikpapan, Dasico Racing Management dari Bali
Untuk SCS #2, Emden Nesi, Gorontalo, Grage Lestari, Surabaya, Sukabumi Offroad, Sukabumi, Galena dari Sidoarjo, KereHore dari Mataram, 365 DEXC-HRX dari Subang.
Untuk #3, Dasico Racing M, dari Bali, Grage Lestari dari Sidoarjo, Komandan Racing dari Jeneponto, 365 HRX dari Depok, Ngajiro dari Nganjuk, IOF Pangcab Nganjuk dari Nganjuk.
Kegiatan yang diikuti oleh 30 peserta di mulai dari hari Jumat (23/05/2025) untuk sesi pendaftaran dan tehnikal meeting (TM), di lanjut kompetisi dan berakhir besok pada hari Minggu (25/05/2025).

Medan extrim Bukit Cinta seri 1 Offroad championship
Di hari Sabtu kemarin dihadiri langsung oleh Irjen Pol. Drs. Nanang Avianto, M.Si. (Kapolda Jatim), Irjen Pol. (Purn) Drs. Sam Budigusdian, M.H. (Ketum IOF), Kombes Pol. Sumardji, S.I.P. (Ketua Pengda IOF Jatim), AKBP Hendri Noveri Santoso, S.H., S.I.K., M.M. (Kapolres Nganjuk), pada Sabtu, 24/05/2025).
Dari kalangan pemerintahan tampak hadir Dr. Drs. H. Marhaen Djumadi, A.Md., S.E., S.H., M.M., M.B.A. (Bupati Nganjuk), Trihandy Cahyo Saputro, S.T. (Wakil Bupati Nganjuk), Tatit Heru Tjahyono, A.Md., S.Sos. (Ketua DPRD Nganjuk), beberapa anggota DPTD, seperti Sunaryo, Forpincam Loceret, serta komunitas Ngajiro Nganjuk,
Suara raungan mobil offroad di bukit Cinta tersebut membuat masyarakat sekitar, untuk melihat dan menonton rangkaian seri yang di ikuti offroader, bahkan beberapa offroader dari yang tidak ikut di seri ini juga datang sekedar melihat atau memberi support bagi offroader yang berlaga.
Sementara itu, Kapolda Jatim turut melakukan ekshibisi menyusuri sirkuit Bukit Cinta dengan kendaraan off-road build up di medan kelas untuk speed, sayangnya belum sempat capai garis finish, mobil offroad build up Kapolda alami patah salah satu shoknya patah, beruntung beliau tidak mengalami cidera. “Gila, terbang tadi, sayang mendaratnya ndak mulus”, ujar beliau.
Ketua Pengda IOF Jawa Timur Kombes Pol. Sumardji, S.I.P. mengungkapkan bahwa lokasi Bukit Cinta sangat layak untuk dijadikan sirkuit arena off-road.
“Kami sengaja memilih Bukit Cinta karena potensinya luar biasa. Terima kasih atas kehadiran rekan-rekan dari berbagai provinsi yang turut meramaikan event ini,” terang pria asli Nganjuk yang juga menjadi manajer PSSI tersebut.
Sirkuit yang ekstrem dan menantang, jalur trek yang gila, Mantap! “, ungkap Pieere, dari tim Sukabumi offroad, di mana timnya mengenakan atribut KDM bapak aing.

Kejurnas Offroad seri 1, Bukit Cinta.
Tak mau kalah, Ngajiro tim offroad dari Nganjuk juga tampil di SCS #3, dengan driver Ridhan/Taufik, selain itu juga ada tim lokal Pencab IOF Nganjuk atas nama Yono/Tewel.
Ia menambahkan bahwa IOF Jatim berkomitmen mendorong pelaksanaan event yang lebih besar di masa mendatang di lokasi yang sama dan dapat menjadi agenda rutin IOF.
Setidaknya dengan di gelarnya event tersebut menambah destinasi wisata berkelanjutan di kecamatan Loceret, Kabupaten Nganjuk, tinggal bagaimana upaya pemda Nganjuk untuk meningkatkan sarana dan prasarana yang ada, termasuk infrastruktur jalan arah akses ke arah wisata tersebut, tidak hanya sekedar atensi.(dro.gat).


