Kota Batu, Bhirawa
Mabes Polri mengajak para pelajar di Kota Batu untuk berani berbicara dalam upaya menegakkan keadilan dan menyelamatkan sesama. Ajakan ini disampaikan langsung Direktur TPPA/PPO, Brigjend Pol Nurul Azizah dalam gelar Dialog Bersama Pelajar yang digelar di Auditorium Sekolah Alkitab Kota Batu, Kamis (15/5) kemarin.
Nurul menyatakan, para pelajar sebagai generasi muda harus berani bersuara terkait kebenaran di lingkungannya. Untuk itu melalui kegiatan ini pihaknya ingin memberikan pemahaman kepada para pelajar mengenai pencegahan serta penanganan tindak pidana kekerasan seksual.
”Pelajar juga jangan takut melaporkan apabila mengalami atau mengetahui tindak kekerasan seksual di sekitarnya,” ujar Brigjen Nurul, Kamis (15/5)
Melalui kata penyemangat Rise And Speak, perwira dengan satu bintang di pundak mengajak para pelajar berani untuk berbicara untuk menyelamatkan sesama. Untuk itu pelajar harus menjadi agen perubahan dalam menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman. Ajakan inipun mendapatkan respon positif. Para pelajar menyambut ajakan ini agar bisa ikut memastikan lingkungan di sekolahnya tetap aman.
Dalam dialog interaktif, para pelajar diberikan edukasi tentang kategori kekerasan seksual, baik secara fisik maupun non-fisik.Ada beberapa poin penting yang disampaikan dalam dialog kemarin. Yaitu, terkait pemahaman tentang hak-hak anak sesuai Undang-Undang Perlindungan Anak dan UU Tindak Pidana Kekerasan Seksual (TPKS).
”Adik- adik pelajar harus waspada segala bentuk pelecehan seksual fisik dan non-fisik, termasuk sentuhan yang tidak pantas ke bagian tubuh sensitif, karena dapat dikategorikan sebagai pelecehan seksual,” jelas Brigjen Nurul.
Brigjen Nurl menegaskan, sekolah merupakan tempat pendidikan moral yang harus menjadi zona aman bagi pelajar.. Karena itu melalui ajakan ini diharapkan bisa menumbuhkan kesadaran tentang bahaya kekerasan seksual yang semakin meningkat. Karena itu pelajar harus menjandi genarsii milenial yang cerdas dan berani berbicara, bisa fokus belajar serta membangun mentalitas yang kuat dalam menghadapi tantangan zaman.
”Pelaku seringkali masih kerabat, sehingga pendekatan kekeluargaan dipilih. Tapi, kita tidak boleh lupa bahwa keadilan juga merupakan hak korban, khususnya anak-anak,” tambah Brigjen Nurul.
Dan melalui Program Risk and Speak Up, katanya, diharapkan masyarakat terdorong untuk berani melaporkan kasus kekerasan yang selama ini tidak terungkap. Dan Polres Batu akan terus berupaya menjamin keadilan hukum bagi perempuan dan anak.
Diitambahkan Kapolres Batu, AKBP Andi Yudha Pranata bahwa pihaknya mengajak pelajar dan masyarakat untuk menegakkan keadilan dalam penyelesaian kasus kekerasan. Hal ini terutama banyaknya kasus yang diselesaikan melalui pendekatan Restorative Justice (RJ). Namun hal ini belum tentu itu memberikan rasa keadilan bagi korban.
”Pelaku seringkali masih kerabat, sehingga pendekatan kekeluargaan dipilih. Tapi, kita tidak boleh lupa bahwa keadilan juga merupakan hak korban, khususnya anak-anak,” ujar Andi.
Maka diharapkan melalui program Risk and Speak Up maka, masyarakat terdorong untuk berani melaporkan kasus kekerasan yang selama ini tidak terungkap. Dan Polres Batu akan terus berupaya menjamin keadilan hukum bagi perempuan dan anak-anak bisa direalisasikan di Kota Wisata Batu. [nas.fen]


