26 C
Sidoarjo
Friday, December 5, 2025
spot_img

Peserta Seleksi Mangkir Ujian Tanpa Keterangan Dipastikan Tertutup Jadi PPPK

Kepala BKPSDM Kabupaten Tulungagung, Soeroto.

Tulungagung, Bhirawa.
Peserta seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) tahap II tahun 2024 yang mangkir tidak mengikuti ujian tanpa keterangan dipastikan tidak dapat menjadi tenaga PPPK. Mereka tidak akan lagi dapat mengikuti seleksi berikutnya karena tidak masuk dalam database BKN.

Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Tulungagung, Soeroto, mengatakan peserta seleksi PPPK yang mangkir mengikuti ujian tanpa keterangan otomatis tidak masuk database BKN.

“Mereka sudah tidak masuk PPPK. Tidak akan mendapat NIP PPPK. Sangat disayangkan,” tandasnya.

Namun demikian, bagi peserta seleksi yang absen tidak mengikuti ujian karena ada surat keterangan seperti sakit, menurut Soeroto, masih dapat mengikuti ujian susulan. “Bagi yang sakit ada keterangan bisa diundur (ujiannya) atau dijadwal ulang. Tetap bisa ikut ujian,” terangnya.

Selanjutnya Soeroto yang saat ini menjabat sebagai Plh Sekda Tulungagung ini membeberkan jika peserta seleksi PPPK tahap II kemudian dinyatakan tidak lulus akan tetap bekerja seperti semula. Tetap mendapat honor dan menunggu bilamana ada ujian selanjutnya.

“Mereka yang akan mengisi untuk pendaftaran PPPK berikutnya. Mereka yang masuk database,” paparnya.

Sebelumnya Soeroto membeberkan jika jumlah pendaftar seleksi PPPK tahap II tahun 2024 asal Pemkab Tulungagung sebanyak 2.740 orang. Mereka memperebutkan 88 formasi yang terdiri dari tenaga teknis, kesehatan dan pendidikan.
Pelaksanaan seleksi PPPK tahap II tahun 2024 berlangsung di Asrama Haji Madiun. Seleksi berlangsung pada tanggal 7 – 9 Mei 2025 lalu.

Berita Terkait :  HUT Ke-79 TNI, Ketua KPU Bojonegoro dan Bawaslu 'Disandera'

Catatan BKPSDM Kabupaten Tulungagung menyebutkan dari 2.740 pendaftar seleksi, yang hadir di lokasi ujian dan mengikuti ujian sebanyak 2.712. Itu artinya ada 28 pendaftar yang tidak mengikuti ujian.

Soeroto menyebut yang tidak mengikuti ujian rata-rata beralasan sakit. Selain juga ada yang minta pindah lokasi ujian.

“Jadi saat ujian berlangsung di setiap sesi ada yang tidak hadir. Rata-rata setiap sesi ada tiga sampai empat orang peserta ujian yang tidak hadir,” pungkasnya. (wed.hel).

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru