26 C
Sidoarjo
Friday, December 5, 2025
spot_img

Operasi Pekat Semeru Polrestabes Surabaya Amankan Pemuda Hendak Tawuran

Puluhan remaja berhasil diamankan dalam Operasi Pekat Semeru Polrestabes Surabaya pada Rabu (14/5) dini hari.

Surabaya, Bhirawa.
Operasi Pekat Semeru 2025 Polrestabes Surabaya berhasil menjaring puluhan pemuda yang hendak tawuran. Tim Patroli Perintis Presisi Jogo Boyo Sat Samapta Polrestabes Surabaya mengamankan sepuluh pemuda yang hendak tawuran di Jl Kemayoran Surabaya pada Rabu (14/5) pukul 02.00 WIB.

Tim yang dipimpin Aiptu Eko Christianto W dan Aipda Yugo Abdi Sastro ini berhasil membubarkan kelompok pemuda tersebut. Serta mengamankan sejumlah barang bukti dalam Operasi Pekat Semeru II yang bertujuan untuk menekan ruang gerak aksi premanisme dan kejahatan jalanan.

“Informasi tersebut kami terima melalui Taruna Command Center 1.0. Selanjutnya Tim Jogo Boyo 5 dan 6 serta 4 personel Patko ke lokasi, kami pun mendapati segerombolan pemuda yang sedang bersiap-siap untuk melakukan aksi tawuran,” kata Kasat Samapta Polrestabes Surabaya, AKBP Teguh Santoso, Rabu (14/5).

Dari lokasi kejadian, Tim berhasil mengamankan 10 pemuda dari berbagai wilayah. Yakni dari Sememi, Tambak Mayor, Kedung Anyar, Warugunung. Dan juga dari luar Kota Surabaya, yakni dari Mojokerto dan Lamongan.

Para pemuda ini, lanjut Teguh, di antaranya AN (22) warga Sememi Benowo, HI (17) warga Tambak Mayor Barat, PA (17) warga Margomulyo Indah, BM (15) warga Mojokerto, KL (22) warga Wonocolo dan HF (20) warga Sepanjang. Serta barang bukti 17 unit sepeda motor, 6 unit handphone, 8 senjata tajam meliputi 3 celurit, 1 golok dan 1 samurai kecil.

Berita Terkait :  Kolaborasi UC-Pemerintah Tingkatkan Kesadaran Kesehatan Masyarakat Lewat PKG

“Para pemuda dan barang bukti diamankan ke Satreskrim Polrestabes Surabaya untuk proses penyelidikan dan penyidikan lebih lanjut. Operasi Pekat Semeru ll ini tidak hanya penegakan hukum, tapi sebagai upaya mencegah generasi muda terjerumus dalam kekerasan dan kriminalitas,” tegasnya.

Sebab, masih kata Teguh, para pemuda yang diamankan ini berusia antara 15 hingga 22 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa fenomena tawuran masih mengakar dan terjadi di kalangan generasi muda.

“Kami dari Kepilisi berharap dan mengimbau para orang tua, sekolah dan masyarakat dapat turut aktif membina anak-anak muda. Sehingga menjauhi perilaku destruktif yang membahayakan masa depan mereka sendiri,” pesannya. (bed.hel).

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru