28 C
Sidoarjo
Friday, December 5, 2025
spot_img

Menekan Ongkos Haji

Presiden Prabowo Subianto meminta ongkos naik haji bisa lebih murah, dibanding Malaysia. Padahal Bipih (Biaya perjalanan ibadah haji) Indonesia telah disubsidi dengan “dana abadi haji.” Tahun (2025) ini subsidi haji sebesar 38%. Namun sebenarnya, penyebab tingginya Bipih, adalah nilai tukar rupiah yang rendah. Kini sampai angka Rp16.800,- per-US$. Pemerintah juga perlu mencermati harga avtur lebih mahal yang dijual di berbagai bandara embarkasi jamaah haji.

Tetapi secara umum, ongkos naik haji tahun (2025) ini sedikit menurun dibanding tahun (2024). Walau nilai subsidi dari manfaat dari “dana abadi haji” diturunkan. Tahun (2025) ini nilai subsidi hanya sebesar 38% (setara 34 juta-an). Sehingga jamaah calon haji (JCH) harus membayar senilai 62%. Rata-rata Bipih nasional, sebelum subsidi sebesar Rp 89,41 juta per-jamaah. Setelah disubsidi menjadi Rp55,4 juta. Paling mahal dialami JCH embarkasi Surabaya, sebesar Rp60,9 juta. Malah naik Rp 400 ribu dibanding tahun (2024) lalu.

Ketika Bipih dibahas Bersama antara Pemerintah dengan DPR, kurs dolar Amerika Serikat (US$) dibanderol sebesar Rp16 ribu per-US$. Sesuai dengan asumsi APBN tahun 2025. Realitanya saat pelunasan, nilai kurs rupiah merosot tajam, menjadi Rp 16.800-an. Penurunan kurs sekitar 5%. Konsekuensinya, terdapat kenaikan Bipih sebesar Rp1,1 juta per-jamaah.

Model Bipih Indonesia hampir mirip dengan Malaysia. Sama-sama disubsidi. Tetapi di Malaysia, terdapat haji golongan penghasilan tinggi (T20), tidak di-subsidi, menjadikan ongkos haji mencapai Rp121 juta. Sedangkan yang disubsidi paling besar (goilongan (B-40) disubsidi sampai 55%, ongkos hajinya menjadi Rp 54,5 juta. Senilai dengan Indonesia. Sedangkan kalangan penghasilan menengah disubsidi sebesar 29%, ongkos hajinya mencapai Rp85,3 juta.

Berita Terkait :  Pengembang Properti Nasional Kian Optimis Dukung Program Tiga Juta Rumah per Tahun

Secara nasional, pemerintah Malaysia mengeluarkan sibsidi haji, total sebesar RM 261 juta (setara Rp950 milyar). Sedangkan di Indonesia. BPKH (Badan Pengelola Keuangan Haji), yang mengelola “dana abadi haji,” memberi subsidi total sebesar Rp 6,83 trilyun. Bisa jadi akan bertambah, karena nilai kurs rupiah yang semakin jeblok. Sehingga nilai Bipih terasa lebih semakin mahal. Padahal konon, secara total, nilai ongkos naik haji sudah turun, melalui berbagai efisiensi.

Walau ongkos naik haji makin mahal, tetapi animo berhaji di Indonesia tidak pernah surut. Setiap tahun tumbuh sekitar 8%. Sehingga pada tahun 2026, pendaftaran haji akan antre sampai 30 tahun. Maka diharapkan, proyek perluasan Masjidil Haram, dan Masjid Nabawi, bisa cepat selesai (tahun 20230). Bahkan Pangeran Kerajaan Arab Saudi, Muhammad Bin Salman, akan membangun hotel lebih banyak di Makkah, dan Madinah. Juga model lapangan tenda bersusun di Arofah.

Namun konon pula, pemerintah RI akan membangun “kampung Indonesia” di Makkah, dan Madinah. Dengan Lokasi yang se-dekat dekat-nya dengan dua masjid suci. Presiden Prabowo telah membicarakannya dengan Putra Mahkota Muhammad Bin Salman. Sebenarnya “kampung Indonesia” bukan mimpi kosong. Karena masih banyak areal di sekitar Makkah (dan Madinah) masih berupa gunung batu.

Pemerintah bisa “meniru” konsep yang digagas tokoh, ulama, sekaligus pengusaha asal Aceh, Syeh Abdurrahman Bugak (tahun 1809). Bukan mimpi kosong, karena Indonesia memiliki “dana abadi haji,” mencapai Rp 170 trilyun. Bisa digunakan pemerintah mempermudah ibadah haji. Terutama membangun pemondokan (hotel), kerjasama dengan BUMN. Termasuk melibatkan lembaga investasi Danantara, dan pemerintah Arab Saudi.

Berita Terkait :  Tiap Hari Keracunan!

Karena seluruh infrastruktur layanan akomodasi haji Indonesia, akan laris sepanjang tahun. Terutama digunakan jamaah umroh Indonesia yang makin booming. Pada tahun 2024, jamaah umroh Indonesia mencapai 1,5 juta jamaah.

——— 000 ———

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru