Kab Pasuruan, Bhirawa
Bupati Pasuruan, HM Rusdi Sutejo menegaskan, kawasan alun-alun Bangil harus ada sentuhan penataan yang lebih komprehensif. Sejumlah persoalan yang dimaksud adalah keberadaan pedagang kaki lima (PKL) yang sering kali mengganggu kelancaran arus lalu lintas.
Termasuk juga soal akses jalan sempit di sisi timur alun-alun hingga semrawutnya parkir kendaraan diarea alun-alun.
”Ini perlu ada perencanaan secara matang. Dan, kami ingin penataannya dilakukan secara sempurna,” ujar Mas Rusdi, sapaan akrabnya HM Rusdi Sutejo, Minggu (4/5).
Dalam mewujudkan penataan yang terpadu tersebut, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pasuruan mengalokasikan anggaran khusus. Nantinya, dana itu akan digunakan untuk menyusun perencanaan kawasan wisata terintegrasi di alun-alun Bangil. Sekaligus menyempurnakan dokumen perencanaan yang ada sebelumnya.
”Tentu, saya ingin agar perencanaan ini tidak setengah-setengah. Yakni, harus menyeluruh dan terintegrasi dengan alun-alun,” jelas Mas Rusdi.
Mas Rusdi menekankan pentingnya perencanaan yang bersifat final, sehingga mampu menjawab seluruh permasalahan yang ada. Perencanaan yang matang adalah salah satu indikator keberhasilan pembangunan.
”Karena itu, tahun ini dimulai dengan perencanaan yang matang terlebih dahulu,” kata Mas Rusdi.
Mas Rusdi menegaskan, rencana penataan akan mengintegrasikan berbagai elemen penting di sekitar alun-alun. Termasuk Masjid Agung Bangil, sistem parkir yang lebih tertib, kemudian penataan keberadaan sekitar kurang lebih 90 PKL.
”Saya menyadari bahwa ada dilema keberadaan PKL, dimana yang di satu sisi menjadi daya tarik. Tapi untuk sisi lain, seringkali dikeluhkan karena mengganggu lalu lintas,” urai Mas Rusdi.
Saat ini keberadaan PKL dibiarkan dulu sambil menunggu desain yang bagus. ”Bila sudah ada, mungkin direlokasi dengan catatan jangan sampai merugikan. Kalau relokasi, dicarikan tempat yang lebih ramai,” imbuh Mas Rusdi. [hil.fen]


