25 C
Sidoarjo
Friday, December 5, 2025
spot_img

Miris, Atlet Binaraga Kabupaten Malang Diduga Konsumsi Ayam Tiren


Kab Malang, Bhirawa
Atlet Cabang Olahraga (Cabor) Binaraga Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Malang diduga mengkonsumsi daging ayam yang sudah mati sebelum disembelih (tiren).

Isu itu langsung mendapatkan reaksi dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) ProDesa Malang Ahmad Kusaeri yang mengaku prihatin. Menurutnya jika isu itu benar maka sangat membahayakan kesehatan atlet.

Selain itu, juga di atur dalam Undang-Undang (UU) Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan, dan juga diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 033 Tahun 2012 tentang Bahan Tambahan Pangan.

“Bagaimana bisa mengukir prestasi di Porprov Jatim, jika atlet Binaraga sering makan bangkai daging ayam. Dan dikhawatirkan kesehatannya akan terganggu saat mengikuti pertandingan di Porprov,” kata Ahmad Kusaeri saat dihubungi melalui telepon selulernya, Minggu (4/5).

Ia juga mengatakan jika Pemkab Malang tidak ada anggaran sebaiknya tidak usah memaksa ikut Porprov IX Jatim 2025. “Dana untuk sarana prasarana menyosong Porprov IX Jatim, yang sebelumnya dikelola KONI Kabupaten Malang, kini pencairan anggaran itu melalu Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) yang ada di Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Malang,” ungkap Kusaeri.

Seperti diketahui, pelaksanaan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) IX Jatim akan digelar di Malang Raya 25 Juni-5 Juli. Kabupaten Malang sebaga salah satu tuan rumah kini tengah mempersiapkan atletnya untuk bisa meraih prestasi di multievent itu.

Berita Terkait :  Dua Liter Jatim Rebut Emas PON XXI

Sehingga untuk memberikan semangat berlatih, dan bisa memenuhi target perolehan medali, maka atlet Kabupaten Malang butuh asupan gizi yang cukup. Jika anggaran untuk asupan gizi atlet misalnya diberikan pada H-7 pelaksanaan Porprov, yang jelas atlet tidak memiliki kekuatan pada daya tahan tubuhnya. Padahal, sekarang mereka harus memenuhi asupan gizi yang sehat, agar daya tahan tubuhnya bisa terbentuk dengan baik.

“Adanya peralihan pengelolaan anggaran untuk Porprov dari KONI ke Dispora, hal ini menjadi problem tersendiri, terutama untuk sarana prasarana atlet. Dan pelatih dan atlet mungkin lebih nyaman pengelolaannya kembali ke KONI, yang mana keperluan atlet bisa terpenuhi dengan baik,” tegas Kusaeri. [cyn.wwn]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru