27 C
Sidoarjo
Wednesday, December 17, 2025
spot_img

BRIN: MBG Penting Dilanjutkan untuk Atasi Ketimpangan


Jakarta, Bhirawa
Pakar sekaligus Kepala Pusat Riset Pendidikan, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Trina Fizzanty menilai Program Makan Bergizi Gratis (MBG) penting untuk dilanjutkan, karena dapat mengatasi ketimpangan sosial.

“Program Makan Bergizi Gratis penting untuk mengatasi ketimpangan struktural, khususnya bagi anak-anak dari keluarga miskin dan rentan,” katanya saat dikonfirmasi ANTARA di Jakarta, Kamis (1/5).

Trina menyebutkan kesehatan dan pendidikan saling terkait secara erat, dimana anak yang sehat secara fisik cenderung lebih mampu menyerap pelajaran, sedangkan anak yang mengalami stunting atau kurang gizi berisiko mengalami keterlambatan kognitif.

“Temuan peneliti kami di beberapa daerah di Indonesia menunjukkan banyak anak yang datang ke sekolah tanpa sarapan, mengalami stunting dan gizi buruk karena faktor ekonomi dan sosial budaya,” lanjutnya.

Sehingga, jelas Trina, pada daerah-daerah yang ditemukan kasus anak bersekolah tanpa sarapan, program MBG sangat dibutuhkan untuk menurunkan angka stunting dan mendukung tumbuh kembang anak, serta meningkatkan konsentrasi dan semangat belajar. “Sehingga, program ini perlu diarahkan/diprioritaskan pada masyarakat yang memang secara sosial ekonomi membutuhkan,” ujarnya.

Meski demikian, Trina memberikan sejumlah masukan untuk menjadi evaluasi pemerintah dalam pelaksanaan MBG. Misalnya, implementasi program ini harus berbasis data yang akurat tentang kondisi gizi dan sosial ekonomi anak-anak, terutama di wilayah tertinggal, terluar, dan terdepan (3T).

Trina juga menyarankan program MBG melibatkan orang tua siswa, kantin sekolah, masyarakat lokal, dan mendukung makanan lokal, sesuai kondisi yang dihadapi masing-masing sekolah. “Dengan cara ini, ekonomi masyarakat lokal dapat ikut tumbuh dan anak-anak dibiasakan mencintai makanan lokal,” ucapnya.

Berita Terkait :  Usai Diperbaiki, Ketua Kwarda Jatim Serahkan Kunci ke Pemilik Rumah

Sembari program ini dijalankan, kata Trina, berbagai kajian dan evaluasi juga perlu dilakukan oleh pemerintah, seperti pembenahan pengelolaan kantin sekolah, bagian dari komunitas sekolah, memberikan pelatihan pada sekolah dan kantin sekolah tentang keamanan pangan, gizi, ragam makanan, serta kebersihan dan pengelolaan lingkungan sekolah.

Hal tersebut dimaksudkan agar program ini menjadi semakin tepat sasaran dan memiliki dampak yang menyeluruh.

Pada kesempatan itu, Trina Fizzanty menyebutkan pemerintah telah membuktikan keseriusannya dalam membenahi sektor pendidikan di Indonesia. “Pemerintah dan pemangku kepentingan menunjukkan upaya serius melalui program seperti MBG, pendirian Sekolah Unggul (Garuda), dan perbaikan sekolah-sekolah rakyat,” kata Trina.

Trina menilai sejumlah program tersebut merupakan bentuk perhatian pemerintah dan pemangku kepentingan terkait dalam mengatasi masalah-masalah pendidikan nasional yang sangat kompleks, seperti kualitas dan pemerataan akses pendidikan.

Sementara dalam upaya perbaikan sekolah, kata Trina, hal tersebut merupakan upaya agar sekolah dapat memberikan lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan layak, serta menunjang kegiatan belajar yang lebih efektif.

Adapun dalam bidang pendirian Sekolah Rakyat, lanjut dia, menunjukkan bahwa negara hadir dan peduli untuk memperluas akses bagi anak-anak yang kurang mampu.

Sedangkan pembentukan SMA Unggul Garuda, menurut Trina, hal ini bisa menjadi pusat inovasi dan kualitas pendidikan, di mana sekolah ini diharapkan mampu mendukung Sumber Daya Manusia (SDM) iptek yang diperlukan Indonesia untuk menjadi negara maju.

Berita Terkait :  Mahasiswa Untag Surabaya Dukung Modernisasi Administrasi di Dinas PU Bina Marga Jatim

“Kita mengenal anak-anak yang punya talenta khusus, ada yang di bidang STEM, seni, dan lainnya. Bagi anak-anak bertalenta ini diperlukan suatu lingkungan dan program tertentu, sehingga dapat menstimulasi perkembangan talentanya. Sekolah-sekolah unggul ini diharapkan menjadi model dan mentor bagi pengembangan sekolah-sekolah sejenis lainnya,” ucapnya.

Trina juga mengapresiasi langkah pemerintah dalam memperhatikan kesejahteraan para guru dan dosen, di mana hal ini menunjukkan negara mulai menyadari bahwa kualitas pendidikan bergantung pada kualitas dan kesejahteraan pendidiknya.

Meski demikian, ia menekankan bahwa seluruh program yang telah dicanangkan tersebut juga harus dikawal dengan baik, demi memastikan ke seluruh pogram tersebut tepat sasaran. Ia juga menganjurkan kepada pemerintah untuk mengaplikasikan kebijakan pendidikan berbasis riset, di mana hal ini merupakan suatu keniscayaan yang dilakukan oleh negara-negara maju.

“Pemerintah perlu memberikan perhatian terhadap berkembangnya riset-riset dan inovasi pendidikan didukung pendekatan multi dan lintas disiplin untuk mendukung kemajuan pendidikan di Indonesia. Kolaborasi ilmuwan, akademisi, praktisi, dan pengambil kebijakan pendidikan di Indonesia adalah kunci mewujudkan pendidikan Indonesia yang berkualitas dan inklusif.” tutur Trina Fizzanty. [ant.wwn]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru