Dindik Jatim, Bhirawa
Menghasilkan generasi unggul dan terampil terus disiapkan Dinas Pendidikan Jawa Timur. Berbagai pelatihan terus difasilitasi. Melalui UPT Pengembangan Teknis Keterampilan dan Kejuruan (PTKK), kompetensi murid di jenjang vokasi diasah. Selama enam hari, sebanyak 60 murid SMK mengikuti pelatihan dan peningkatan vokasi di empat kompetensi keahlian.
Yakni Tata Boga, Tata Kecantikan, Tata Busana serta Teknik Pendingin dan Tata Udara. Pelatihan sendiri telah berlangsung pada 21-26 April 2025 lalu. Pentingnya pengembangan dan peningkatan kompetensi ini dikatakan Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim untuk menyiapkan lulusan terampil. Selain itu, salah satu upaya yang dilakukan Dindik Jatim untuk menekan angka pengangguran yang disumbang dari lulusan SMK berdasarkan data Balai Pusat Statistik (BPS).
“Kami tidak ingin lagi, lulusan SMK menjadi penyumbang terbesar pengangguran di Indonesia. Kita siapkan keterampilan mereka, kita tingkatkan kompetensinya melalui pelatihan dan bekerjasama dengan Dunia Usaha Dunia Industri. Kita harapkan dengan pelatihan yang dilakukan secara intens ini bisa menjawab kebutuhan DUDI dan perkembangan pasar kerja secara global. Selain itu kita juga harapkan mereka terampil berwirausaha dan dapat mencetak lapangan kerja saat lulus nanti dengan keterampilan mereka,”ujar Aries, Senin (28/4).
Ditambahkan Aries, pelatihan ini untuk memfasilitasi satuan pendidikan yang tidak memiliki sarana prasarana bengkel secara lengkap. Sasarannya pun dari SMK pinggiran yang membutuhkan support untuk pengembangan kompetensi muridnya.
“Memberikan pendidikan dengan kualitas merata ini menjadi amanah ibu Gubernur. Mencetak lulusan terampil dan unggul juga menjadi target dan capaian kami. Karena itu, kami terus genjot berbagai pelatihan bagi anak-anak kami,”tegasnya.
Hasil pelatihan akan terlihat dari sertifikasi yang dilakukan. Untuk uji sertifikasi pun, Dindik menjalin kerjasama dengan Lembaga Sertifikasi Kompetensi Dirjen Vokasi Kemdikbud melalui Tempat Uji Sertifikasi (TUK). Keuntungan bagi murid pun cukup besar. Di mana sertifikasi yang didapat akan diakui secara nasional dan global, tanpa perlu pembaharuan sertifikasi.
Selain memberikan pelatihan, Dindik Jatim juga meminta SMK untuk memperbanyak kerjasama DUDI. Mengingat kerjasama ini akan menguntungkan murid saat proses Praktek Kerja Lapangan (PKL) maupun saat lulus nantinya.
Sementara itu, Kepala UPT PTKK Endang Winarsih menyebut, dalam pelatihan ini, setidaknya ada 60 peserta yang terbagi didalam empat kompetensi keahlian. Yakni tata busana, tata kecantikan, tata boga dan teknik pendingin dan tata udara.
“Kenapa kita pilih empat ini karena di empat kompetensi keahlian ini mereka bisa berwirausaha. Kita ingin anak-anak kita terampil dengan menyediakan instruktur yang expert dibidangnya. Sehingga saat nanti mereka siap terjun di DUDI mereka sudah tahu bagaimana tren pasar industri dengan keterampilan yang mereka miliki,”ujar Endang.
Pihaknya juga mengharapkan dengan upaya pengembangan yang berkelanjutan, murid SMK tidak hanya memiliki kompetensi sesuai bidang keahliannya,tetapi juga mampu menjadi tenaga kerja yang produktif, inovatif, danberdaya saing global serta mampu merespon dinamika DUDI yang berkembang pesat. [ina.wwn]


