Kota Malang, Bhirawa.
Rencana pembangunan drainase Sukarno-Hata (Suhat), mendapat perhatian serius Wali Kota dan Wakil Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat – Ali Muthohirin. Dua pemimpin Kota Malang itu meninjau proyek pembangunan yang akan dikerjakan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur, tersebut Rabu 12/3 kemarin.
Pada peninjuan tersebut, Wahyu menemukan sejumlah jalur drainase yang buntu dan berpotensi menyebabkan banjir di kawasan tersebut. Ia mencatat beberapa titik drainase yang tersumbat dan tergenang air, dan sangat kotor. “Saya baru tahu banyak drainase buntu. Jadi saya sudah tahu mana saja titik-titiknya, mana yang akan menjadi perhatian,” tutur Wahyu
Nanti pihaknya akan duduk bersama dengan pemprov, karena proyek ini didanai provinsi. Proyek pembangunan drainase di Suhat, menggunakan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Provinsi Jawa Timur sebesar Rp 32 miliar.
Proyek pengerjaan sepanjang 1,8 kilometer ini merupakan bagian dari program 100 hari pertama Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elestianto Dardak.
Selain adanya drainase buntu, Wali Kota Malang juga mempersoalkan minimnya pedestrian di kawasan Suhat. Pihalnya berencana menjadikan temuan ini sebagai bahan evaluasi yang akan disampaikan ke Pemprov Jatim.
“Kami akan mempertahankan pedestrian itu. Nanti akan dibuat box culvert, kita tutup, ada bak kontrol, tetap bisa dimanfaatkan untuk pedestrian,” tandas Wahyu.
Ia juga mencatat adanya bangunan yang berdiri di atas drainase, ini juga akan menjadi bagian dari evaluasi bersama Pemprov Jatim. “Semua sudah kita inventarisir, dan akan kita jadikan bahan evaluasi, saat rapat dengan provinsi,” pungkasnya.[mut.ca]