30 C
Sidoarjo
Wednesday, March 12, 2025
spot_img

Upaya Disbun Jatim Implementasikan Perda No. 8 Tahun 2024


Tentang Pengembangan dan Perlindungan Pertembakauan

Pemprov Jatim, Bhirawa
Jawa Timur masih menjadi andalan dalam produksi tembakau nasional. Pasalnya Jawa Timur sebagai provinsi penghasil tembakau terbesar di Indonesia.

“Kontribusi tembakau Jatim sebesar 57,01 persen dari total produksi secara nasional sebesar 325.25 ton,” ujar Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur Ir Dydik Rudy Prasetya MMA, saat menghadiri rapat kerja dengan Komisi B DPRD Jatim di Bakorwil II, Bojonegoro, Senin (3/3).

Menurutnya produksi tembakau di Jatim terus mengalami peningkatan sejak tiga tahun terakhir. Jika pada tahun 2022 produksinya mencapai 97.960 ton, tahun 2023 naik menjadi 135.117 ton, kemudian tahun 2024 meningkat lagi menjadi 185.439 ton. “Angka tersebut menjadikan Jawa Timur sebagai penghasil tembakau terbesar nasional,” katanya.

Rudy menambahkan, Jatim merupakan provinsi dengan area perkebunan tembakau terluas di Indonesia. Menurutnya, Jatim memiliki area perkebunan tembakau seluas 88.969 hektare pada tahun 2022, naik menjadi 114.215 hektare pada tahun 2023 dan naik lagi menjadi 147.373 tahun 2024. “Permintaan bahan baku tembakau oleh pabrik rokok dan iklim yang mendukung merupakan faktor utama kenaikan luas areal tembakau,” katanya.

Terkait implementasi Perda No. 8 Tahun 2024 tentang Pengembangan dan Perlindungan Pertembakauan, Rudy mengatakan, pihaknya melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan produksi tembakau di Jatim. Antara lain melalui pelaksanaan program peningkatan kualitas bahan baku berupa kegiatan intensifikasi tembakau melalui pemberian bantuan pupuk dan alat mesin pertanian

Berita Terkait :  Kapolres Tulungagung Ambil Sumpah Pejabat Baru Wakapolres dan Tiga Kapolsek

Penyuluhan dan pemberdayaan petani dalam rangka penerapan teknologi pertanian dari hulu sampai hilir berupa kegiatan pelatihan teknis pembibitan tembakau, pelatihan teknis pengembangan benih tembakau sesuai standar.

Pelatihan pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) dan penerapan Pengendalian Hama Terpadu (PHT) pada tanaman tembakau, pelatihan penerapan teknologi pertanian untuk petani tembakau.

“Pelatihan penanganan panen dan pasca panen tembakau dilaksanakan dalam rangka penanganan dampak perubahan iklim berupa pelatihan teknis adaptasi dan mitigasi perubahan iklim terhadap produksi tembakau,” terangnya.

Lebih lanjut Rudy mengatakan tembakau merupakan salah satu komoditi perkebunan semusim yang memiliki peranan penting dalam pembangunan ekonomi regional maupun nasional.

Menurutnya sumbangsih perkebunan tembakau meliputi penyerapan tenaga kerja mulai dari petani, buruh industri rokok, pengrajin keranjang tembakau, distributor, jasa transportasi sampai pada jasa pekerja iklan.

Tembakau juga berkontribusi dalam memutar roda perekonomian pembangunan nasional karena mampu memberikan sumbangan dana yang tidak sedikit dari cukai dan pajak industri pada negara, serta memberikan penghasilan bagi masyarakat,” jelasnya.

Ketua Komisi B DPRD Jatim Anik Maslachah menegaskan pentingnya dukungan konkret bagi petani. “Harapannya ada impact buat petani sebagai daerah penghasil tembakau terbesar nasional,” katanya.

Sekretaris Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Bojonegoro Kiswanto berharap adanya fasilitasi tunda jual, agar saat kelebihan stok, tembakau yang disimpan diharapkan laku dengan harga lebih. “Kemudian terkait kemitraan, penjualan tembakau masih sangat bergantung pada grader,” pungkasnya. [adv.rac]

Berita Terkait :  Ada 146 Satpel Program Makan Bergizi Gratis di Jombang

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru