Para wartawan yang tertahan di luar gedung DPRD Kabupaten Jombang karena dilarang masuk saat Sertijab Bupati Jombang, Rabu malam (05/03). foto: arif yulianto/bhirawa
Jombang, Bhirawa.
Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jombang mengecam aksi pembatasan peliputan kepada wartawan pada acara serah terima jabatan (sertijab) Bupati Jombang di gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Jombang, Rabu malam (05/03).
Saat kejadian, Ketua PWI Jombang, Muhammad Mufid juga berada di lokasi dan dilarang masuk oleh pihak sekuriti DPRD Kabupaten Jombang, karena tidak membawa id card dari DPRD Kabupaten Jombang.
Muhammad Mufid mengatakan, dalam hal ini DPRD Kabupaten Jombang harus berbenah dalam hal keterbukaan publik.
“Kami wartawan bukan pengemis, yang perlu dibatasi kinerjanya,” ujar dia.
“Kami wartawan profesional pasti memahami dan memiliki etika dalam peliputan, termasuk siap diatur agar kegiatan berjalan tertib. Tapi bukan dibatasi hanya untuk masuk ke gedung wakil rakyat,” tandas dia.
Ketua PWI Jombang menyayangkan pembatasan akses masuk wartawan ke kegiatan Sertijab Bupati Jombang di gedung DPRD Jombang dengan alasan prosedur dan mekanisme yang sudah diatur.
“Padahal kami bertugas meliput, tidak ada niatan untuk mengacau. Kok sampai sebegitunya memberikan batasan kepada wartawan yang telah diberikan kebebasan untuk menjalankan tugas-tugas kami sesuai dengan UU No.40/1999,” ungkap Muhammad Mufid.
Sebelumnya, sejumlah wartawan dilarang memasuki area gedung DPRD Kabupaten Jombang saat ada kegiatan Sertijab Bupati Jombang.
Pihak sekuriti hanya memperbolehkan wartawan masuk jika membawa id card dari pihak DPRD Kabupaten Jombang.
Peristiwa ini juga dialami oleh wartawan media ini. Padahal, wartawan media ini telah menunjukkan id card, namun saja tetap dilarang masuk karena tidak membawa id card dari DPRD Kabupaten Jombang.
Ketua DPRD Kabupaten Jombang, Hadi Atmaji membantah ada pembatasan terhadap wartawan.
“Tidak ada pembatasan. Tidak ada pembatasan dari kami. Tidak ada pembatasan, kalau teman-teman mungkin merasa ada pembatasan, mungkin itu dari teman-teman sendiri,” ungkap Hadi Atmaji.
“Bukan tidak boleh masuk, kalau di dalam memang anjuran dari protokoler kan. Masa masuk semuanya ratusan wartawan kan ‘nggak’ bagus juga. Sementara kita ini lagi, semangat kami itu adalah memang refocusing itu kan untuk Sertijab ini, berbeda dengan kabupaten lain,” pungkas Hadi Atmaji.(rif.hel)