25 C
Sidoarjo
Tuesday, April 1, 2025
spot_img

Tim Peneliti SMAN 5 Surabaya Raih Gold Medal dan Special Award di Kejuaraan MTE 2025

Cegah Stunting dari Suplemen Tulang Sotong

Dindik Jatim, Bhirawa
Tulang sotong rupanya memiliki kandungan nutrisi kalsium yang cukup tinggi. Karena kandungan ini, Irsyad Muhammmad Rafif, Hania Putri, Hanifah Fauziyya, Yasmin Aaliyah, Iftikhar Ali, Athafaya Putri, dan Acyuta Pratista memanfaatkannya dengan mengolah tulang sotong menjadi suplemen pencegahan stunting.

Berkat inovasi ini, tim peneliti SMAN 5 Surabaya sukses meraih Gold Medal dan Special Award di kategori Healthcare Personal Care, Biotechnoloy, and Life Sciences pada ajang bergengsi Malaysia Technology Expo (MTE) di Kuala Lumpur, pada 20-22 Februari 2025. Inovasi mereka bersaing dengan lebih dari 438 karya dari 12 negara yaitu Indonesia, Malaysia, Philipina, Thailand, Korea Selatan, Rusia, Iran, Turkey, China, India, Taiwan, Hungaria.

Ide inovasi ini pun mendapat apresiasi dari Kepala Dindik Jatim Aries Agung Paewai. Menurutnya saat ini pemerintah tengah fokus pada persoalan stunting. Adanya inovasi ini, kata Aries, tentu akan membantu pemerintah dalam mencegah angka stunting di Indonesia.

“Kami salut dengan kerja keras dan inovasi yang terus dicetuskan murid-murid kami. Mereka terus mengasah diri dan memacu dirinya untuk berkompetisi tidak hanya secara akademik namun dalam ide ide inovatif di kancah international,” ujar Aries, Rabu (26/2).

Melalui ajang penelitian international, lanjut Aries, kesempatan itu akan mendorong kolaborasi antara murid dari berbagai negara, mendorong inovasi, penelitian dan pengembangan, dan membangun jaringan antara penemu dan investor negara lain.

Berita Terkait :  Prioritas Pembangunan Lamongan 2025 Disampaikan pada Rancangan KUA-PPAS

Ia berharap, inovasi yang dicetuskan murid SMAN 5 Surabaya ini dapat dikembangkan dan bisa membantu pemerintah dalam mengatasi persoalan gizi.

Sementara itu, ketua tim 3 SMAN 5 Surabaya, Irsyad Muhammad Raffi menjelaskan inovasi yang bernama NALATOS yakni Noencapsulation from Cuttlefish Bones merupakan suplemen yang di kembangkan untuk mencegah stunting. Suplemen tersebut menggunakan tulang sotong yang kaya dengan nutrisi kalsium dan sudah dinanoenkapsulasi agar lebih efektif dalam penyerapan nutrisi.

Mengacu pada literatur, kata Irsyad, tulang sotong secara alami mengandung sekitar 37% kalsium. “Kami menggunakan tulang sotong, karena tulang sotong salah satu limbah yang dibuang oleh masyarakat. Dan limbah ini biasanya digunakan hanya untuk makanan burung dan limbah biasa. Nah kami ini menemukan bahwa tulang sotong ini sebenarnya mempunyai kandungan kalsium yang banyak, karena itu kita mencari cara agar tulang sotong ini bisa digunakan potensialnya untuk menjadi suplemen yang dapat membantu mencegah adanya stunting di Indonesia,” jelasnya.

Dalam proses pembuatan suplemen ini, Irsyad menjelaskan pertama mengambil tulang sotong dari restoran-restoran yang biasanya dibuang. Setelah itu, tolong sotong dihancurkan hingga menjadi bubuk berukuran nano. Bubuk ini kemudian di proses nanoenkapsulasikan menjadi partikel-partikel kecil agar lebih stabil dan mudah diserap oleh tubuh.

“Proses terakhir partikel dimasukkan ke dalam kapsul supaya lebih mudah dikonsumsi,” terangnya.

Setelah melalui proses nanoenkapsulasi dan formulasi dalam suplemen, tambah Irsyad, kandungan kalsium dalam produk akhir menjadi sekitar 21%. Artinya, dalam setiap 100gr suplemen Nalatos, terdapat sekitar 21 gram kalsium yang siap diserap oleh tubuh.

Berita Terkait :  PKL Kota Madiun Sepakat Jaga Kebersihan dan Keindahan Kawasan Jalan Sentot Prawirodirjo

Hasil ini, katanya, diperoleh dari ujicoba kandungan kalsium tulang sotong. Kendati begitu, diakuinya, masih belum diujikan ke BPOM dan makhluk hidup karena penelitian timnya berfokus pada pengecekan kalsium terdegradasi atau tidak dan pengembangan produk.

“Saat ini memang produk kami belum di ujicobakan ke makhluk hidup. Akan tetapi, ke depan produk kami dapat di produksi secara luas dengan adanya penelitian dan pengembangan lebih lanjut,” terangnya.

Pengembangan itu, tambah dia meliputi, uji coba secara in vitro ke mice (tikus) dan dilanjutkan dengan penguji cobaan terhadap manusia dan BPOM. “Karena kami menggunakan bahan yang natural tentunya hal tersebut menjadi pendukung dalam peminimalisir efek samping yang ditimbulkan. Selain itu kami juga dapat mengembangkan produk ini dengan tambahan zat atau kandungan nutrisi lain yang berkesinambungan,” tambah dia.

Sebagai informasi, Pada MTE tahun 2025 ini SMA Negeri 5 Surabaya mengirimkan sembilan ldengan berbagai kategori. Diantaranya yakni machinery, equipment and tools Heavy equippments, Industrial machinery, manufacturing process and advanced materials, helthcare, personal care, technology, Biotechnology and life science, sports, leisure, Recreational Equipment, Active wear, Weareables, Protection of the Environment, Energi, Water, Wastewater, Sanitation & Green Technology.

Kesembilan tim ini berhasil memborong 9 medali yaitu 4 Gold Medal, 4 Silver Medal dan 1 Bronze Medal. [ina.wwn]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru