Surabaya, Bhirawa
Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak sertaPengendalianPenduduk dan KeluargaBerencana (DP3APPKB) bekerjasamadengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) mengadakankegiatanBimbingan Teknis (Bimtek) Dukungan Kesehatan Mental dan Psikososial (DKMP) bertempat di Convention Hall, Jalan Arief Rahman Hakim.
Bimtek yang dilaksanakan pada Selasa (18/2/2025) tersebutdiadakanuntukmendukungStandarisasi PUSPAGA RW dan keberhasilan Child Women Protection Management Program (CWPMP) Tahun 2025.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, PengendalianPenduduk dan KeluargaBerencana (DP3APPKB) Kota Surabaya, Ida WidayatimengatakanbahwakegiatanBimtekbertujuanuntukmeningkatkankapasitas para fasilitator PUSPAGA RW dalammemberikanlayananperlindungananak dan perempuan, sertadapatmemberikandukungan yang efektifkepadakelompok yang rentanterhadapmasalahpsikologis.
“Saat ini kami memiliki 532 PUSPAGA di balai RW. Untukitu, kami inginmemberikantambahanpengetahuankepada para fasilitator, sehinggamerekabisamelakukanpenanganan yang cepat dan tepatkepadamasyarakat,” terang Ida ditemuiusai acara.
Selain para fasilitator, kegiatanini juga dihadiri oleh berbagaipihak, antara lain narasumberahlidari Kemen PPPA dan fasilitator Nasional DKMP, LSM / NGO Pemerhati Perempuan dan Anak, sertapeserta yang terdiridaripara Kasi KesraKecamatan dan Kelurahan, SatuanTugas (Satgas) Pusat KrisisBerbasis Masyarakat (PKBM) Kecamatan, sertaSatgasPerlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Kelurahansebagaifasilitator PUSPAGA RW.
“Bimbinganteknisinimerupakanlangkahpentingdalammenciptakanstandarpelayanan yang lebihbaikdalammendukungkesejahteraan mental dan emosionalanak-anaksertaperempuan yang menghadapi trauma dan kekerasan,” kata Ida.
Ida menyampaikan, DKMP menjadi salah satukomponenkrusialdalampendekatanperlindungan yang lebih holistic dan integratif. Peningkatankesadaranakankondisikesehatan mental, terutamabagimereka yang mengalamikekerasan, pelecehan, atau trauma emosionalmelalui program inidiharapkanmampumemperkuatintervensi yang tepatsertamemberikan rasa aman dan nyamankepadaindividu yang membutuhkanbantuan.
“Tujuan bimbinganteknisiniadalahterpenuhinyapersyaratankompetensi yang harusdimilikisebagaiKoordinator PUSPAGA RW dan tenagaprofesi yang memberikanlayanan di sana. Harapannya para fasilitatormampumeningkatkankesadarantentangpentingnyakesehatan mental dalamkehidupansehari-hari,” jelas Ida.
Menurutnya, kesehatan mental yang baikadalahhaksetiapindividu. Oleh karenaitu, dukunganpsikososial sangat pentingdalam proses pemulihan dan pemberdayaanperempuansertaanak-anak.
“Melaluibimbinganteknisini, kami berharapseluruhpesertadapatmemperkuatkapasitasmerekadalammemberikanlayanan yang lebihbaik dan responsifterhadapkebutuhanpsikososialmasyarakat,” imbuhnya.
Melaluikegiatanini, Ida berharapsetiappesertaakanlebihsiap dan mampumemberikandukungan yang lebihberkualitas, sertaberkontribusidalammewujudkan program perlindungananak dan perempuan yang lebihbaik dan berkelanjutan.
“KegiataninimerupakanbagiandarikomitmenPemerintah Kota Surabaya untukmenciptakankeluarga yang lebihberkualitas dan sejahteradenganmemberikanperhatian yang lebihbesarterhadapkesehatan mental dan psikososial,” pungkasnya.
Untukdiketahui, Bimtekinimencakupberbagaimateri, diantaranyadukungankesehatan mental dan psikososial, pemberiantugas link dan pemetaanaset, kesehatan mental dan psikososial, keterampilanpsikoedukasi, dukunganpsikologisawal, pemetaanasetlingkungansekitar dan memahamikarakterkomunitas, kodeEtik dan studikasus, dan sosialisasirencanatindaklanjut yang harusdibuat oleh peserta.
Disampingitu, para peserta juga diajakuntukberdiskusi dan berbagipengalaman, sehinggamerekadapatsalingmemperkayapengetahuan dan keterampilandalammenanganiberbagaitantangan yang dihadapi di lapangan. [dre]
Pemkot Surabaya Gelar Bimtek Standarisasi PUSPAGA RW secara Menyeluruh
