27 C
Sidoarjo
Monday, February 3, 2025
spot_img

M to M Januari 2025, Jatim Alami Deflasi 0,54 Persen


Surabaya, Bhirawa
Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Timur merilis kalau Provinsi Jawa Timur mengalami deflasi sebesar 0,54% secara m-to-m periode Januari 2025. Ini dipicu diskon tarif listrik. Namun sejumlah komoditas justru mengalami kenaikan signifikan.

Komoditas utama yang menjadi pemicu deflasi adalah tarif listrik deflasi 29,93%. Namun beberapa komoditas mengalami kenaikan signifikan seperti cabai rawit, cabai merah, emas perhiasan, hingga BBM.

“Berakhirnya masa libur natal dan tahun baru menyebabkan beberapa komoditas yang sebelumnya mengalami perubahan harga mulai bergerak ke harga normal,” kata Kepala BPS Jatim, Zulkipli saat menyampaikan rilis terkait inflasi di Jatim, di kantornya Jalan Kendangsari, Senin (03/02/2025).

Jika dibandingkan dengan periode Desember 2024, Zulkipli merinci komoditas cabai rawit mengalami inflasi sebesar 81,52%, lalu cabai merah 72,29%, dan emas perhiasan 2,65%.

Zulkipli mengatakan kenaikan harga cabai rawit maupun cabai merah itu terjadi karena faktor cuaca. Kemudian Bahan Bakar Minyak (BBM) naik sebesar 3,30%, minyak goreng, 2,38%, serta bensin inflasi 0,48%.

“Produktivitas komoditas cabai menurun dan mudah busuk saat musim hujan,” katanya.

Sementara beberapa kebijakan, termasuk yang ditetapkan pemerintah juga turut mempengaruhi kenaikan harga beberapa komoditas tersebut.

“Berbagai kebijakan turut mempengaruhi perkembangan harga, termasuk di Jatim. Seperti harga emas dunia mendorong terjadinya perubahan harga emas, penyesuaian tarif BBM non subsidi, hingga penyesuaian HET elpiji 3kg di Jatim,” pungkasnya.

Berita Terkait :  Kuliner Resto Khas Kota Batu Harga Kaki Lima Tersedia di Balaikota

Disisi lain secara bulanan Jatim mengalami deflasi, tetapi secara tahunan (yoy) pada Januari 2025 Jatim mengalami inflasi sebesar 1,06% dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 106,53.

Inflasi tertinggi sebesar 1,72% terjadi di Banyuwangi dengan IHK sebesar 107,28 dan inflasi terendah terjadi di Kota Kediri sebesar 0,54% dengan IHK sebesar 105,53.

Inflasi yoy terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 3,92%.

Kemudian kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,33%, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,63%.

Selain itu ada kelompok kesehatan yang juga naik sebesar 1,94%, kelompok transportasi sebesar 0,71%, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 1,42%.

Kelompok pendidikan naik sebesar 1,53%, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran naik sebesar 2,26%, serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya naik sebesar 7,09%. [rac.gat]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

spot_img

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru