26 C
Sidoarjo
Sunday, February 2, 2025
spot_img

Polres Kota Probolinggo Larang Pengunjung Wisata Kum-kum Berenang

Kota Probolinggo, Bhirawa.
Cuaca ekstrem dan tak menentu mempengaruhi ombak laut tinggi di kawasan wisata Kum – kum Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Mayangan, Kota Probolinggo. Demi keselamatan, pengunjung dilarang mandi maupun berendam sementara waktu.

Larangan ini dikeluarkan setelah patroli keliling yang dipimpin Kasat Binmas Polres Probolinggo Kota, AKP Imam Syafi’i SH, menemukan kondisi cuaca ekstrem yang berisiko bagi keselamatan warga.

Sejak Hari Rabu (29/1) lalu sekitar pukul 15.00 WIB, petugas kepolisian memberikan imbauan kepada seluruh masyarakat, terutama pengunjung kawasan Kum – kum agar tidak turun ke laut hingga lima hari ke depan.

”Kami mengimbau warga agar tidak mandi atau berendam di kawasan Kum – kum, terutama pada sore hari, karena cuaca sangat ekstrem,” ujar AKP Imam Syafi’i.

Imbauan ini dikeluarkan sebagai langkah antisipasi terhadap potensi bahaya akibat gelombang tinggi dan angin kencang yang melanda kawasan pesisir Probolinggo. Berdasarkan pantauan, kondisi ombak yang besar dapat membahayakan keselamatan para pengunjung yang nekat turun ke laut.

Meskipun larangan ini diberlakukan, kawasan Kum – kum masih dikunjungi wisatawan. Namun, jumlah pengunjung mengalami penurunan yang signifikan. ”Masih ada pengunjung, tapi sedikit. Mereka hanya melihat-lihat sebentar, lalu kembali pulang,” kata AKP Imam Syafi’i.

Kondisi ini juga berdampak pada para pedagang kaki lima (PKL) di sekitar lokasi wisata. Hartono (49), salah satu pedagang di kawasan Kum-Kum, mengaku pendapatannya anjlok akibat sepinya pengunjung. ”Biasanya warung saya ramai, tapi sekarang sepi. Pendapatan menurun drastis hingga 80% karena ombak besar,” ungkapnya.

Berita Terkait :  Kadinkes Situbondo Minta Orang Tua Segera Melapor, Jika Ada Anak Tertular Cacar Air

Menurut Hartono, dalam beberapa hari terakhir, para wisatawan yang biasanya menghabiskan waktu di Kum-Kum memilih untuk tidak berlama-lama di lokasi akibat kondisi cuaca yang kurang bersahabat. “Biasanya mereka beli makanan dan minuman, tapi sekarang hanya melihat-lihat sebentar lalu pergi,” tambahnya.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sebelumnya telah mengeluarkan peringatan dini terkait gelombang tinggi di wilayah perairan utara Jawa Timur, termasuk pesisir Probolinggo. BMKG memprediksi gelombang bisa mencapai ketinggian 2,5 hingga 4 meter, yang berisiko bagi aktivitas di laut.

Selain gelombang tinggi, angin kencang juga menjadi faktor yang memperburuk kondisi perairan. Kecepatan angin yang meningkat dapat menyebabkan arus laut yang tidak stabil, sehingga berbahaya bagi perenang maupun nelayan yang beraktivitas di sekitar perairan Kum-Kum.

Sementara itu, UPTD daerah juga mengimbau para pedagang dan pelaku usaha di sekitar Kum – kum untuk bersabar menghadapi situasi ini. ”Kami memahami kondisi sulit yang dialami para pedagang, namun keselamatan pengunjung tetap menjadi prioritas utama,” ujar Nonot.

Diharapkan, setelah kondisi cuaca kembali normal, aktivitas wisata di kawasan Kum – kum dapat pulih seperti biasa. Sementara itu, masyarakat diminta untuk selalu memperhatikan informasi cuaca terbaru sebelum melakukan aktivitas di kawasan pesisir. [fir.fen]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

spot_img

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru