26 C
Sidoarjo
Sunday, February 2, 2025
spot_img

Stok Kecukupan Pangan di Surabaya Tiga Bulan ke Depan Aman

Pemkot Surabaya, Bhirawa
Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bersama Tim PengendaliInflasi Daerah (TPID) Kota Surabaya terusberkomitmendalammenjaminketersediaanstok dan mengendalikanhargapangan di Kota Pahlawan.
Kepala Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam (BPSDA) Surabaya, VykkaAnggradevi Kusuma mengatakan, berdasarkanhasil monitoring dan evaluasi (monev) IndeksKecukupan Pangan (IKP) di Kota Surabaya sampaidenganDesember 2024, sangat mencukupidenganindeks 3,8.
“Denganindekssebesar 3,8 artinyakecukupanpangan di Kota Pahlawanmencukupisampaidengan 3 bulankedepan,” kata Vykkasapaanlekatnya, Jumat (31/1/2025).
Vykkamenerangkan, Pemkot Surabaya menyediakan 21 Kios TPID gunamencukupikebutuhanstoksembakobagi para pedagang di pasar-pasar tradisional.
Antara lain, beras medium SPHP, beras premium, gula pasir, dan minyak Goreng. Pemkot juga melakukankerjasamaantardaerah, utamanyadaerahpenghasilgunamencukupibahanpokok Kota Surabaya.
Selanjutnya, melakukankerjasamadenganbeberapa distributor bahanpokok yang ada di Kota Surabaya, sertamelakukangerakanmenanampadi, bawangmerah, dan anekacabai di lahan Bekas Tanah Kas Desa (BTKD).
“Serta menggelar pasar murah di 31 kecamatansecarabergilir dan melakukan Gerakan Pangan Murah (GPM) setiapbulannya,” terangnya.
Melalui Program Pasar Murah dan GPM, Pemkot Surabaya bersama TPID menyediakansejumlahkomoditaspangan, mulaidariberas medium SPHP, beras premium, gula pasir, minyak goreng, dagingayam, dan telurayam.
“Ada pula dagingsapibeku, cabaimerahbesar, cabaimerahkecilrawit, bawangputih, bawangmerah, dan tomat,” ujar dia.
Tak hanyaitusaja, Pemkot Surabaya bersama TPID rutin melakukan monitoring pasokanbahanpangan yang ada di pasar tradisional dan toko modern.
Memantaustabilisasihargasertaketersediaanbahanpangan di pasar maupun toko modern. Dan melaksanakankoordinasiantarlembagaterkaitdengankegiatanketersediaanpangan.
“Selanjutnya, menganalisaperkembangan data ketersediaan dan hargapangan di tingkatkonsumen. Memantau pasar tradisional dan modern untukmengatasipermasalahan, sepertipenyebabketerlambatanpasokankomoditipangan. Sebab, Surabaya bukankotaprodusenpangan, dan terdapatfaktorcuaca yang menjadikendalaketersediaandistribusi,” jelasnya.
Iamenyebut, per 30 Januari 2025, terdapatsejumlahkomoditaspangan yang mengalamikenaikan. Sepertiminyak goreng curah, telurayam broiler, bawangmerah, tomat, cabairawitmerah, dan cabaimerahbesar.
“Untukkomoditashortikultura, sepertitomat dan bawangmerahdipengaruhi oleh faktorcuaca. Komoditasminyak goreng dipengaruhi oleh adanyakenaikan HET MinyaKita per 14 Agustus 2024, semula Rp14.000/litermenjadi Rp15.700/liter. Serta telurayam broiler dipengaruhi oleh faktorpermintaan, salah satunyahari Besar keagamaannasional,” pungkasnya. [dre]

Berita Terkait :  Festival Tembakau dan Kopi Nusantara 7, Pamerkan Diharapkan Tingkatkan Daya Tarik Wisata dan Ekonomi Lokal

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

spot_img

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru