25 C
Sidoarjo
Wednesday, March 19, 2025
spot_img

Ombak Besar Laut Malang Selatan, Nelayan Tak Berani Melaut

Kab Malang, Bhirawa.
Ombak besar di laut Malang Selatan, membuat para nelayan tidak berani melaut. Akibatnya, harga ikan laut pun melambung tinggi. Kenaikan harganya mencapai 30 persen.

Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Jawa Timur (Jatim), pada akhir bulan Januari 2025 ini, curah hujan di wilayah Malang Raya masih cukup tinggi.

Yakni meliputi Kabupaten Malang, Kota Malang, dan Kota Batu, hal ini sangat berdampak pada nelayan di wilayah Malang Selatan, Kabupaten Malang.

“Kami sudah melakukan imbauan kepada nelayan di wilayah Malang Selatan, terutama nelayan Pantai Sendangbiru, Desa Tambakrejo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang untuk waspada jika melaut. Terutama kapal kecil jangan sampai melaut terlalu jauh. Meski, perairan laut Malang Selatan sedang-sedang saja, namun tetap melakukan kewaspadaan akan terjadi gelombang tinggi,” ujar Kepala Satpolairud Polres Malang AKP Winardi, Rabu (29/1), kepada wartawan.

Dia menegaskan, berdasarkan kondisi gelombang laut tersebut, memang saat ini belum mengkhawatirkan bagi nelayan. Namun, melihat pada beberapa hari terakhir ini, curah hujan cukup tinggi. Sehingga pihaknya meminta nelayan agar mencari ikan tidak terlalu jauh dari pesisir pantai.

Dan sebagian nelayan saat ini belum melaut untuk mencari ikan, karena factor cuaca, sehingga nelayan kini berkegiatan untuk memperbaiki alat tangkap dan perahunya masing-masing. Para nelayan sudah memahami kondisi cuaca, dan mereka tidak berani mengambil resiko saat hujan, khawatir akan terjadi kecelakaan laut.

Berita Terkait :  Tingkatkan Pengalaman dan Layanan, DAIKIN Proshop Showroom Perluas Ruangan

“Para nelayan jika mencari ikan hanya di pinggiran pantai, dan tidak berani ke tengah laut. Meski, gelombang sedang-sedang saja, namun tidak bisa diprediksi datangnya gelombang laut tinggi. Karena factor cuaca yang meyebabkan mereka lebih baik sementara tidak melaut,” tutur Winardi.

Sementara itu, salah satu nelayan Pantai Sendanbiru asal Desa Sitiajo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, Joko Herlambang mengatakan, dirinya selama musim penghujan jarang mencari ikan di laut. Karena saat musim penghujan, kondisi ditengah laut tidak bisa diprediksi, seperti dipinggir pantai kelihatan gelombang laut bisa-biasa saja, tapi ditengah laut bisa berubah. Untuk mengurangi resiko di laut, maka sebagian nelayan lainnya untuk sementara tidak melaut.

“Selama dirinya tidak bekerja mencari ikan di laut, dirinya tetap mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga sebagai pekerja serabutan,” paparnya.

Ditempat terpisah, salah satu penjual ikan laut di Pasar Kepanjen, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Sri Rejeki menyampaikan, jika selama beberapa Minggu terakhir ini, harga ikan laut ada kenaikan 30 persen dari harga sebelumnya.

“Setiap musim penghujan, ikan laut selalu naik. Karena di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pondok Dadap Pantai Sendangbriu, penjual ikan laut sepi pedagang. Karena nelayan tidak berani melaut untuk mencari ikan, sehingga menyebabkan harga ikan laut melonjak,” tuturnya. [cyn.kt]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru