25 C
Sidoarjo
Thursday, January 30, 2025
spot_img

Pengamat Ekonomi : Harusnya Kabupaten Jombang Miliki Sistem Mitigasi Pertanian yang Baik

Pengamat ekonomi dari Jombang Thamrin Bey, Selasa (28/01).

Jombang, Bhirawa.
Pengamat ekonomi dari Jombang, Thamrin Bey memandang, sektor pertanian hingga saat ini masih sangat potensial untuk menyanggah perekonomian di negeri ini. Oleh karenanya, dia mengatakan, seharusnya daerah-daerah termasuk Kabupaten Jombang, memiliki sistem mitigasi yang baik di sektor pertanian.

Hal tersebut dibutuhkan agar kejadian seperti kasus ratusan sawah petani di Kabupaten Jombang yang kebanjiran, dapat diantisipasi dari awal.

Salah satunya kata dia, Pemkab Jombang bisa bekerjasama dengan Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) untuk mengantisipasi fenomena perubahan iklim.

Mitigasi kata dia, juga harus melibatkan masyarakat.

“Paling tidak, ‘warning system’ harus diciptakan di Jombang, di daerah,” ujar Thamrin Bey, Selasa (28/01).

Terkait pembangunan sektor pertanian, Thamrin Bey kemudian membandingkan antara Kabupaten Jombang dengan Kabupaten Nganjuk yang memiliki diversifikasi pertanian, dan beberapa daerah lainnya di Jawa Timur yang lebih maju sektor pertaniannya.

“Di Jombang ini sangat-sangat menurun sekali. Artinya stagnan dibandingkan dengan daerah lain. Sehingga banyak wilayah-wilayah pertanian yang kurang produktif hasilnya,” ungkap Thamrin Bey.

“Contohnya Padi. Di Jombang rata-rata per hektar 6 ton. Padahal mestinya minimal 8 ton. Bojonegoro bisa 8 ton. Apalagi Sragen, Klaten,” imbuh dia.

Dikatakannya, bukan hanya soal banjir semata. Namun persoalan irigasi pertanian juga perlu diperhatikan.

“Bahkan di Jombang, PPL ‘ndak’ efektif. Cantolan hukumnya, status dia di kepegawaian saja itu ‘ndak’ jelas. Sehingga mereka tidak punya greget yang kuat terhadap masalah pertanian,” tandasnya lagi.

Berita Terkait :  Pj Wali Kota Madiun Launching Posyandu IPL

Secara umum memang kata Thamrin Bey, dibandingkan zaman Orde Baru pada masa kepemimpinan Presiden Soeharto, pembangunan pertanian di era setelahnya secara nasional jauh menurun.

“Orde Baru sangat efektif mengurus pertanian. Karena Pak Harto sendiri itu meletakkan sektor pertanian sebagai sektor utama penunjang industri,” tandas dia.

Namun demikian lanjut Thamrin Bey, pada masa pemerintahan Presiden Prabowo saat ini, keberpihakan pemerintah terhadap sektor pertanian mulai nampak, di antaranya perhatian terkait ketahanan pangan dan dengan ditunjuknya Amran Sulaiman yang memiliki konsen di bidang pertanian sebagai Menteri Pertanian RI.

Thamrin Bey mengingatkan, pangan merupakan ‘idola’ bagi negara-negara di dunia.

“Jadi pangan ini masih sangat penting bagi dunia di saat dunia sekarang ini kekurangan pangan. Eropa sekarang ini pangannya sudah industri semua. Kita kan masih banyak produk alam. Mestinya ini dikembangkan,” pungkas Thamrin Bey.

Diberitakan sebelumnya, ratusan hektar tananan Padi di Kabupaten Jombang beberapa waktu yang lalu terendam banjir. Di Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang bahkan petani harus melakukan penanaman hingga 3 kali karena setiap kali tanam, kemudian kebanjiran.

Tak ayal, para petani harus mengeluarkan modal berlipat-lipat dan terancam merugi.

Pihak legislatif di Jombang meminta agar Pemkab Jombang melindungi petani yang sawahnya terendam banjir.

Begitu pula dengan legislatif di level Jawa Timur (Jatim) yang juga memberikan masukan agar Pemkab Jombang melakukan koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk mengatasi permasalahan ini.

Berita Terkait :  Peran Media Penting Wujudkan Pilkada Damai Kota Batu

Sementara, Dinas Pertanian Kabupaten Jombang menerangkan adanya sejumlah kebijakan perlindungan kepada para petani.(rif.hel)

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

spot_img

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru