Kab Pasuruan, Bhirawa.
Gubernur Jawa Timur Terpilih, Khofifah Indar Parawansa menyatakan munculnya kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) di wilayah Jawa Timur akhir-akhir ini harus segera dimitigasi.
Menurutnya, mitigasi harus menyasar di semua tempat. Khususnya pasar hewan yang menjadi pusat lalu lintas jual beli ternak. Baik sapi, kambing maupun kerbau.
“Semua harus dimitigasi, selanjutnya dilakukan proteksi. Jangan sampai penyebarannya semakin meluas atau melebar,” ujar Khofifah Indar Parawansa disela-sela meninjau ratusan ternak milik H Misbahul Munir di Desa Cobanjoyo, Kecamatan Kejayan, Kabupaten Pasuruan, Kamis (9/1) petang.
Ia meminta agar pasar hewan harus segera diproteksi dengan berbagai macam upaya. Misalnya, penyemprotan desinfektan secara intens, pelarangan sapi dari luar daerah masuk ke dalam daerah.
Termasuk pula, memastikan sapi-sapi yang diperjual belikan dalam keadaan sehat.
“Pasar hewan juga harus diproteksi, karena itu jadi pusat lalu lintas ternak dari berbagai daerah,” kata Khofifah Indar Parawansa.
Menurutnya, kasus PMK yang terjadi tahun lalu juga berawal dari pasar hewan. Sedangkan kasus yang merebak akhir-akhir ini, terbanyak terjadi di Jember.
Makanya, ia menghimbau kepada semua daerah untuk mewaspadai semakin meluasnya PMK. Apalagi momennya berdekatan dengan Bulan Suci Ramadan.
“Hingga saat ini, relatif agak banyak yang terpapar, ternak-ternak di Jember. Kalau seperti ini, maka kerbau, sapi, kambing jangan keluar kota dulu,” kata Khofifah Indar Parawansa. [hil.dre]