Surabaya, Bhirawa
Bimbingan Dosen Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga, Surabaya dalam Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) berhasil mengajak pemuda di Tentena, Poso untuk memproduksi Cabai hasil hidroponik dengan sistem drip irrigation (irigasi tetes).
Saat ini kelompok pemuda Pukat Tentena di Desa Tentena, Kecamatan Pamona Puselemba, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah mengelola system pertanian hydroponic di dalam green house seluas 150 m2.
“PKM didanai Fakultas Sains dan Teknologi Unair ditujukan agar Komunitas Pemuda Pukat Tentena mampu meningkatkan pendapatannya melalui budidaya cabai secara hidroponik. Selain itu juga untuk memanfaatkan lahan yang tidak produktif dan memberikan pekerjaan karena komunitas pemuda belum memiliki pekerjaan tetap sehingga tidak mempunyai modal awal untuk memulai usaha,” jelas Ketua PKM, Prof Yosephine Sri Wulan Manuhara, Selasa (17/12).
Yosephine menjelaskan, dari hasil pelatihan dan pendampingan yang dilakukan, mereka mampu membangun green house, menyemaikan benih, membuat instalasi drip irrigation, memelihara tanaman cabai dengan sistem hidroponik hingga menghasilkan cabai yang layak jual.
“Green house dapat menampung hingga 360 polibag yang masing-masing ditanami satu bibit tanaman cabai,” terangnya.
Tanaman cabai, setelah panen pertama, dapat dipanen berulang kali setiap 1 hingga 2 minggu. Pada umumnya, tanaman cabai bisa memberikan hasil panen hingga 8 sampai 10 kali selama masa produksinya, tergantung pada kondisi lingkungan dan perawatan.
Kegiatan sangat bermanfaat bagi komunitas Pemuda Pukat Tentena, karena selain bertambahnya pengetahuan mengenai teknik budidaya tanaman secara modern dengan metode drip irrigation untuk budidaya sayur dan buah, mereka juga mendapatkan modal usaha berupa green house dan instalasi hidroponik.
Sehingga Komunitas Pemuda Pukat Tentena dapat melakukan budidaya cabai secara berkelanjutan dan memulai wirausaha dengan menjual cabai hasil hidroponik. [gat.fen]