Memberdayakan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui inklusi keuangan di wilayah perdesaan dengan program Ekosistem Keuangan Inklusif (EKI).
Surabaya, Bhirawa
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Jawa Timur terus meningkatkan inklusi keuangan khususnya di wilayah perdesaan melalui program Ekosistem Keuangan Inklusif (EKI) untuk memberdayakan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan melalui program program ini diharapkan dapat mempercepat pengembangan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.
“Kunci pertumbuhan ekonomi nasional adalah kekuatan potensi domestik yaitu pertumbuhan ekonomi daerah. Tentu dengan menopang seluruh perekonomian di daerah adalah di tingkat desa,” terang Direktur Pengawasan Perilaku PUJK, EPK, dan LMS OJK Jatim, Horas V. M. Tarihoran, Selasa (10/12).
Sejak tahun lalu, 35 Kantor OJK Daerah telah diberikan tugas tambahan yaitu menginventarisasi, memetakan, dan mendukung pertumbuhan serta optimalisasi sektor dan industri unggulan di setiap provinsi secara menyeluruh sampai tingkat kabupaten dan kota.
“Sedangkan, untuk wilayah desa, disambut dengan program EKI sehingga partisipasi dan manfaatnya dirasakan secara lebih menyeluruh. Untuk itu, kami bekerja sama dengan pemerintah daerah melalui Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD),” jelasnya.
Sementara itu, di Jawa Timur Program Desa EKI melibatkan sebanyak 6 Desa yang tersebar di Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Blitar, Kabupaten Jember, dan Kabupaten Malang.
Hadir dalam kegiatan ini Kepala Desa Bejijong Pradana Tera Mardiatna, Ambar Kalboeono, Analis Kebijakan Ahli Muda Bag. Perekonomian dan SDA Kabupaten Mojokerto, Horas V.M Tarihoran – Direktur Pengawasan Perilaku PUJK, EPK, dan LMS OJK Jatim serta perwakilan pemimpin Lembaga Jasa Keuangan di Kabupaten Mojokerto.
Kepala Desa Bejijong Pradana Tera Mardiatna mengapresiasi inisiasi OJK atas upaya membuat mesin pertumbuhan ekonomi yang menggerakan ekonomi masyarakat di Desa Dolokgede.
“Desa kami ini cukup kaya. Di sini ada beberapa potensi unggulan antara lain cor kuningan, batik, telur asin asap, wisata sejarah kampung majapahit serta wisata religi buda tidur, tapi kemudian mengalami degradasi karena perkembangan zaman dan tekhnologi informasi. Jadi, kami memang perlu membuat terobosan baru untuk menumbuhkan potensi di sini,” jelas Pradana.
Dalam kegiatan ini, Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi menyampaikan bahwa Pelaksanaan Program Ekosistem Keuangan Inklusif (EKI) di Desa Bejijong, Kabupaten Mojokerto dilaksanakan melalui aktivitas pasar keuangan dengan tema
“Bejijong Financial Festival” yang melibatkan 5 (lima) LJK yang ada di Kabupaten Mojokerto yakni BRI, BPR Jatim, Pegadaian, PNM, dan BPJS Ketenagakerjaan.
Masing-masing LJK memiliki karakteristik produk keuangannya. Apabila Bapak ibu butuh pembukaan QRIS untuk usahanya dan butuh pendanaan modal melalui KUR dapat mengunjungi booth BRI. Atau alternatifnya bisa berkunjung ke booth BPR Jatim apabila ingin membuka simpanan ataupun pengajuan permodalan
Selain perbankan, apabila bapak ibu butuh pembiayaan dapat pula mengunjungi booth Pegadaian dan PNM, terlebih lagi mereka menyediakan produk keuangan lainnya seperti tabungan emas dan pendampingan usaha bagi masyarakat.
Dalam rangka meproteksi diri, BPJS Ketenagakerjaan menyediakan produk jaminan social yang bertujuan untuk melindungi diri melalui produk Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian. Selain itu, untuk mempersiapkan masa depan yang lebih tenang, Bapak/Ibu bisa memanfaatkan pula produk Jaminan Hari Tua (JHT)
Dalam rangka memperluas akses keuangan di Desa Bejijong, BUMDES dan LJK bekerjasama melalui Agen LJK (yakni Agen Pegadaian dan Agen Perisai BPJSTk). Agen LJK dimaksud dibentuk agar memudahkan masyarakat Desa Bejijong yang ingin bertransaksi keuangan tidak perlu lagi jauh-jauh datang ke Kantor LJK, cukup melalui BUMDES saja
Kegiatan Bejijong Financial Festival ini merupakan puncak kegiatan Program Ekosistem Keuangan Inklusif setelah dalam beberapa kesempatan kami bersama dengan LJK yang terlibat melaksanakan kegiatan Pra-Inkubasi dan Inkubasi di Desa Bejijong yang dilakukan dari bulan Agustus 2024.
Dengan adanya kegiatan Bejijong Financial Festival ini, masyarakat dapat dengan antusias berkonsultasi dan mencari tahu produk keuangan yang tersedia dan memanfaatkan dengan sebaik-baiknya produk keuangan yang ditawarkan oleh LJK. Sehingga masyarakat Desa Bejijong menjadi masyarakat yang memiliki literasi keuangan yang baik dan dapat dengan yakin memilih produk keuangan sesuai dengan kebutuhannya yang pada akhirnya dapat mewujudkan peningkatan kesejahteraan masyarkat. [riq.hel]