Kota Madiun, Bhirawa
Sejumlah lahan pertanian di Kota Madiun terancam gagal panen di musim penghujan ini. Bagaimana tidak, sejumlah lahan tersebut sempat terendam banjir akibat curah hujan yang tinggi. Namun, petani tak perlu khawatir jika gagal panen terjadi.
Setiap jengkal lahan sawah yang digarap telah diasuransikan oleh Pemerintah Kota Madiun. Karenanya, biarpun nantinya gagal panen, petani masih bisa mendapatkan ganti rugi.
“Dari pihak asuransi sudah ada hitungannya. Tetapi kalau satu hektar utuh, ganti ruginya Rp 6 juta,” kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Madiun, Totok Sugiarto.
Totok tak menampik ada beberapa lahan di Kelurahan Tawangrejo yang sempat terendam banjir. Namun, tak lama telah surut. Artinya, lahan tidak ada yang rusak parah atau bahkan sampai gagal panen. Namun tak menutup lahan bisa terendam banjir lagi mengingat curah hujan yang tinggi. Karenanya, program asuransi tersebut sebagai salah satu bentuk proteksi.
“Intinya Pemerintah Kota Madiun ingin melindungi para petani kita. Jangan sampai sudah gagal panen, tidak dapat apa-apa. Paling tidak, ada ganti rugi yang bisa digunakan sebagai modal untuk masa tanam selanjutnya,” ungkapnya sembari menyebut kejadian bukan banjir melainkan air antri.
Kepala Bidang Pertanian di Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Madiun, Wahyu Niken Febrianti mengaku belum ada pengajuan klaim dari pihak petani sejauh ini. Namun, dia tak menampik adanya lahan pertanian yang sempat tergenang banjir. Meski begitu, tanaman padi yang terendam masih bisa terselamatkan.
“Sampai saat ini belum ada laporan klaim. Mungkin karena tanaman padinya masih bisa terselamatkan atau yang rusak hanya sebagian kecil saja,” ujarnya.
Pihaknya terbuka lebar untuk menerima laporan. Pihak asuransi akan melakukan pengecekan. Jika memenuhi persyaratan, klaim akan diberikan. Meski begitu, Niken berharap tidak ada petani yang mengalami gagal panen.
“Kalau bisa jangan sampai gagal panen agar keuntungan maksimal. Tetapi kalau sampai gagal panen, sudah ada perlindungan agar tidak merugi terlalu besar,”ungkapnya. [dar.gat]