Bahas Juknis Penerima BLT DHCHT Lintas Wilayah
Pemprov Jatim, Bhirawa.
Dinas Sosial (Dinsos) Jatim menerima kunjungan dan studi tiru dari Dinsos Jateng beserta 9 Dinsos kabupaten/kota di Jateng, Jumat (6/11/2024) di Aula Gedung A Dinsos Jatim. Rombongan berjumlah 45 orang dari Jateng disambut langsung oleh Kepala Dinsos Jatim didampingi Kepala Bidang Perlindungan Jaminan Sosial (Linjamsos) dan Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial (Rehsos).
Kedatang rombongan Dinsos dari Jateng ini salah satunya untuk membahas petunjuk teknis dari Bantuan Langsung Tunai Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (BLT DBHCHT) Lintas Wilayah yang dilaksanakan Dinsos Jatim. Pihak Dinsos Jateng mendapat laporan perihal warganya yang bekerja sebagai buruh pabrik rokok di Kabupaten Bojonegoro tak menerima bantuan tersebut.
Sedangkan, sejak 2023 lalu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng menyalurkan BLT DBHCHT untuk setiap buruh pabrik rokok yang bekerja dan menghasilkan cukai di Jateng, termasuk buruh asal Jatim. Berdasarkan data Dinsos Jateng, sebanyak 330 warga Jatim yang menerima BLT ini dari Pemprov Jateng.
“Ini masukan untuk kami, apalagi setelah mengetahui ada warga Jatim yang mendapat BLT DBHCHT dari Pemprov Jateng. Nanti kami akan segera membahas ini dengan tim anggaran, karena ada 371 warga Blora yang bekerja untuk hasil cukai di Jatim,” ungkap Kepala Dinsos Jatim Dra Restu Novi Widiani MM.
Pada tahun 2024, Dinsos Jatim menargetkan BLT DBHCHT untuk 13.469 buruh pabrik rokok lintas wilayah, yang tersebar pada 114 perusahaan di 22 kabupaten di Jatim. Dengan total anggaran Rp 13.888.499.952, setiap penerima mendapat bantuan sebesar Rp 1.031.145,59.
“Kami memang masih mendanai khusus untuk buruh pabrik rokok yang merupakan warga Jatim, belum melintas ke luar provinsi. Dan ternyata bantuan untuk buruh luar provinsi ini dilakukan oleh Pemprov Jateng juga Pemerintah DIY. Seharusnya Pemprov Jatim juga bisa,” imbuh Novi.
Selain membahas perihal BLT DBHCHT, Kepala Bidang Linjamsos Dinsos Jateng Didik Prawata SE juga menyampaikan ingin melakukan studi tiru terkait penanganan orang telantar (OT) yang dilakukan oleh Dinsos Jatim melalui Sistem Informasi Manajemen Pemulangan Orang Telantar yang Terintegrasi dan Teredukasi (Simlontar Rek). “Kami mendengar informasi kalau di Dinsos Jatim sudah ada sistem pemulangan OT yang bagus, maka dari itu kami juga ingin mempelajari,” ujarnya.
Dinsos Jatim juga memperkenalkan berbagai program prioritasnya pada Dinsos Jateng dan 9 Dinsos kabupaten/kota di Jateng. Yang mana program-program ini masuk dalam strategi pada program penanggulangan kemiskinan Jatim Satya, atau Jatim Sejahtera dan Mulia.[rac.ca]