Ketua Komisi D DPRD Jawa Timur, Abdul Halim
DPRD Jatim, Bhirawa.
Setelah 23 tahun pembangunan Jalur Lintas Selatan (JLS) atau jalur Pantai Selatan (Pansela) yang menghubungkan Pacitan hingga Banyuwangi berjalan lambat, Ketua Komisi D DPRD Jawa Timur, Abdul Halim, mengusulkan terobosan baru.
Ia menyarankan Pemprov Jatim menggandeng pihak swasta sebagai solusi percepatan penyelesaian proyek yang saat ini baru rampung sekitar 60 persen dari total panjang 386 kilometer.
Halim menekankan bahwa kerja sama dengan swasta bisa menjadi kunci untuk keluar dari kebuntuan akibat terbatasnya anggaran.
“Ada gagasan bahwa pembangunan JLS ini dipihakketigakan. Pihak swasta membangun, dan pemerintah akan mencicil biaya beserta keuntungannya,” ujar politisi Gerindra itu saat ditemui, Kamis (20/11).
Menurut Halim, Pemprov Jatim telah memiliki pengalaman sukses dalam menggandeng swasta pada proyek besar, salah satunya pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Umbulan Pasuruan dengan skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).
“Apakah nanti pakai skema KPBU atau bentuk lain, itu masih dibahas. Saat ini Pemprov juga berkonsultasi dengan pemerintah pusat untuk memastikan regulasi berjalan sesuai aturan. Kami harap ini jadi solusi konkret agar JLS segera rampung,” tambahnya.
Meskipun sudah masuk dalam Program Strategis Nasional (PSN) melalui Perpres No. 80 Tahun 2019, pembangunan JLS masih menghadapi sejumlah kendala besar, terutama pada pembebasan lahan.
“Kabupaten/kota kesulitan membebaskan lahan karena keterbatasan fiskal. Selain itu, banyak lahan yang berstatus milik Perum Perhutani, sehingga perlu izin dari Kementerian LHK, yang prosesnya panjang dan rumit,” jelas Halim.
Padahal, jalur yang dirancang untuk membuka akses kawasan Pantai Selatan Jawa Timur ini sangat penting untuk menggerakkan ekonomi di wilayah tersebut.
Abdul Halim optimistis, jika pemerintah menggandeng pihak swasta, penyelesaian JLS bisa lebih cepat. Ia berharap langkah ini dapat mempercepat konektivitas antarwilayah, mengurangi kesenjangan, dan mendongkrak potensi ekonomi lokal di sepanjang jalur Pantai Selatan.
“Semoga solusi ini bisa jadi terobosan nyata. Masyarakat sudah terlalu lama menunggu manfaat dari JLS ini,” tutupnya.
Proyek JLS diharapkan tidak hanya menjadi penghubung fisik, tetapi juga penggerak perubahan besar untuk kawasan Selatan Jawa Timur, dari Pacitan hingga Banyuwangi. (geh.hel)