Surabaya, Bhirawa
Badan Layanan Usaha Daerah (BLUD) di Jawa Timur, program yang di buat untuk menurunkan pengangguran dari lulusan SMK, salah satunya seperti yang diterapkan di SMKN 1 Surabaya, Jawa Timur.
BLUD SMKN 1 Surabaya pertama kali diterapkan pada 2018. Dalam menjalankan bisnisnya, SMKN 1 Surabaya sukses mengelola berbagai usaha, melalui program Teaching Factory (TeFa), yang mendukung pengembangan bisnis dan keterampilan bagi siswa.
Disamping itu, adanya program BLUD yang dijalankan juga meningkatkan jumlah lulusan yang terserap Industri. Ditahun 2023 lalu, 56,5 persen siswa Industri, sebanyak 32,2% melanjutkan dan 9,7% wirausaha.
Dikatakan Pejabat Penata Usaha Keuangan SMKN 1 Surabaya, Setyo Budiwati terdapat 13 unit usaha yang dimiliki sekolah.
“Disini cukup banyak unit usaha seperti hotel, kantin, minimarket, cinema dan konter, yang semua di kerjakan oleh para siswa sebagai praktek mereka,” jelasnya.
Setyo menjelaskan dalam pengelolaan unit usaha tersebut pihaknya mendapatkan omset yang dimanfaatkan untuk menjadi modal lagi agar bisnis sekolah terus berlanjut.
“Seperti minimarket hasil penjualan kita belikan lagi barang-barang yang habis, terus hotel hasilnya bisa menjadi biyaya perawatan dan keperluan hotel, jadi omset yang di dapat, kembali ke sekolah untuk fasilitas unit usaha, ” tuturnya.
Setyo menambahkan, unit usaha SMKN 1 Surabaya juga berkerja sama dengan Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI).
“Unit usaha kita juga kerja sama dengan pihak industri seperti indo grosir, kalo di hotel saat ini dengan Red Door, dan untuk sewa biasanya dengan Bank Jatim,” pungkasnya.
Banyak yang di dapat bagi siswa dari Program BLUD, salah satunya sebagai media praktek mereka dan mengasah skill. “Wadah simulasi industri bagi para siswa dalam mengembangkan potensinya, dari sekolah mereka sudah terbiasa dan menyiapkan siswa siap berkerja,” ujar Setyo.
Pejabat Penata Usaha Keuangan, SMKN 1 Surabaya, berharap dari program ini dari program BLUD ini bisa membuat sekolah nantinya bisa mandiri. [ren.fen]