Kota Madiun, Bhirawa.
Pembangunan saluran terus dilakukan di Kota Madiun. Bukan hanya saluran lingkungan. Tapi juga saluran besar. Seperti pembangunan di Jalan Borobudur ini. Pembangunan menggunakan Reinforced Concrete Pipe (RCP) berdiamter 80 centimeter. Pun, pembangunan yang sudah memasuki minggu kelima ini menunjukkan progres yang baik.
”Untuk progres sudah 12,6 persen. Kita surplus sekitar dua persen dibandingkan jadwal,” kata Kabid Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) DPUPR Kota Madiun Dwi Setyo Nugroho, Kamis (7/11).
Proyek fisik dengan nama pekerjaan Normalisasi saluran Jalan Borobudur menuju gang setya lanjutan tersebut memiliki panjang keseluruhan sekitar 200 meter. Namun, hanya sekitar 40 meter yang menggunakan RCP. RCP adalah gorong-gorong beton berbentuk tabung. Penggunaan produk pabrikan tersebut sengaja dipilih karena kualitasnya sudah teruji.
Pembangunan saluran di Kota Madiun nyaris semuanya sudah menggunakan beton pabrikan. Seperti Box Culvert, U-Ditch, RCP, dan lain sebagainya. Bahkan untuk pembangunan plengsengan sungai juga menggunakan L-Gutter. Namun, tentu tidak semua lokasi memungkinkan untuk menggunakan beton pabrikan.Salah satunya melihat lokasi pembangunan.
Sebab, pemasangan harus menggunakan alat berat. Karenanya, lokasi yang tidak bisa diakses alat berat terpaksa menggunakan metode lain. Seperti cor ditempat. ”Prinsipnya yang bisa diakses alat berat kita gunakan beton pabrikan. Lebih teruji,” jelasnya.
Inug -sapaannya- menyebut setidaknya ada 15 titik normalisasi saluran yang tengah dikerjakan saat ini. Selain di Jalan Borobudur, ada juga di Jalan Rimba Kaya. Untuk progres pekerjaan di masing-masing titik cukup beragam. Bahkan, ada yang baru saja dimulai minggu ini.
”Total ada 15 titik. Semuanya sudah mulai jalan,” pungkasnya.[dar.ca]